BERTUAHPOS.COM – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif PT Pertamina (Persero) mempercepat proses transisi alih kelola Blok Rokan dari Chevron Pasific Indonesia. Dia menginginkan proses transisi bisa segera diselesaikan tahun depan.
Hal ini agar proses pengeboran minyak dan gas bumi di blok tersebut bisa segera dilaksanakan. Percepatan juga perlu dilakukan guna mempertahankan tingkat produksi Blok Rokan saat jatuh tempo alih kelola pada 2021 mendatang.
“Kami sudah minta Pertamina proaktif kemudian Chevron bisa membuka pintu, sudah. Tiap minggu Chevron sudah lapor. Kemudian kami pertemukan dengan Pertamina,” ujarnya seperti dikutip dari website Sekretariat Kabinet, Kamis, 26 Desember 2019, seperti dikutip dari cnnindinesia.com.
Selain percepatan transisi alih kelola, Ia juga meminta Pertamina untuk segera menyiapkan dana untuk investasi pengeboran. “Pertamina sudah menyiapkan, karena ini Pertamina harus segera melaksanakan 20 poin pengeboran untuk bisa mempertahankan, dari 72 target. Ya paling tidak 20 itu bisa dilakukan,” ujar Arifin.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan untuk menunjuk PT Pertamina (Persero) sebagai kontraktor baru Wilayah Kerja (WK) Minyak dan Gas Bumi (Migas) Rokan di Riau mulai 8 Agustus 2021 hingga 2041.
Penunjukan tersebut menghentikan pengelolaan Blok Rokan oleh PT Chevron Pacific Indonesia yang mengantongi hak pengelolaan blok migas terbesar di Indonesia itu sejak 1971. Kementerian tersebut menyatakan memilih Pertamina dengan alasan komersial.
Dari sisi komersial, Pertamina mengajukan dalam proposalnya bonus tanda tangan sebesar US$784 juta atau sekitar Rp11, 3 triliun. Kemudian, komitmen kerja pasti untuk lima tahun sebesar US$500 juta atau sekitar Rp7,2 triliun. Tak hanya itu, potensi pendapatan negara selama 20 tahun pengelolaan akan mencapai US$57 miliar, atau sekitar Rp825 triliun. (bpc3)