BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Riau menyumbang sebesar sekitar Rp120 miliar pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sektor pertambangan batu bara sepanjang tahun 2018. Rp120 miliar PNBP itu disumbangkan dari hasil produksi tiga spot pertambangan, yakni Kuansing, Inhu dan Inhil.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Indra Agus Lukman, melalui Kepala Bagian Minerba, Ridwan Darmawan menjelaskan, untuk triwulan pertama tahun 2019 ini, sumbangan PNBP sektor pertambangan batubara sudah mencapai Rp25 miliar.Â
“Untuk (triwulan) TW II/2019 sedang kami hitung,” ungkpnya saat berbincang dengan BertuahPos.com, Rabu, 17 Juli 2019 di Pekanbaru.
Dia menjelaskan dalam mekanisme pengitungannya dari total PNBP batu bara itu, 80% diantaranya akan dikembalikan ke daerah. Sedangkan 20% diantaranya menjadi jatah pemerintah pusat. Diri 80% itu, sebesar 32% merupakan jatah daerah penghasil. Kemudian 32% lainnya dibagi rata ke 12 kabupaten/kota, sedangkan sisanya 16% merupakan jatah Provinsi Riau.
Menurut Ridwan, hasil produksi batu bara dari tiga spot produksi itu merupakan jenis batu bara kategori menengah yakni 5.100 kilo kalori sampai 6.100 kilo kalori.
“Untuk kategori rendah itu di bawah 5.100 kilo kalori, sedangkan 5.100-6.100 kilo kalori, dan untuk jenis batu bara kategori tinggi itu diatas 1.600 kilo kalori. Nah untuk batu bara hasil produksi dari pertambangan di Riau masuk dalam kategori sedang,” jelasnya.
Data yang dihimpun dari ESDM Provisi Riau, tahun 2017 total produksi batu bara lebih 1.492 juta metrik ton. Tahun 2018 total produksinya sekitar 1.721 juta metrik ton. Sedangkan untuk tahun 2019, pemerintah menargetkan total produksi sampai 2,3 juta metrik ton. (bpc3)