Bertuahpos.com, Pekanbaru – Dunia pariwisata tak hanya melihat pemandangan alam saja. Tetapi Budaya, Sejarah, dan Event juga merupakan salah wisata yang sangat menarik bagi para turis. Di Riau contohnya, budaya Melayu Riau harusnya pantas dijadikan pusat pariwisata kebudayaan Melayu dan berbagai macam sejarah dan ivent seperti Bakar Tongkang dan Pacu Jalur layak go internasional. Tapi kenyataannya,tidak ada sesuatu yang menarik dan unik tentang Riau untuk menarik pariwisata untuk terus berdatangan ke Riau.
Â
Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Riau, Said Syarifudin menjelaskan, potensi pemandangan alam Riau memang memang tak seindah seperti provinsi Sumbar dan Sumut, letak geografisnya juga tidak mendukung untuk mendatangkan para pariwisata karena cuacanya yang begitu panas. “Untuk membangun pariwisata di Riau tidak gampang, banyak yang harus perlu di benahi seperti infrastruktur masih jauh dari yang diharapkan”ungkap Said. Mengenai Ivent Said menjelaskan, di Riau ivent besar saat ini hanya dua, yakni Pacu Jalur di kabupaten Kuantan Singingi dan Bakar Tongkang di kabupaten Rokan Hilir. “selain itu ada juga Bono yang saat ini masih dalam Kajian untuk pengembangan lebih lanjut,” terang Said. Sementara itu, Prof Suardi MS, Sejarawan Riau sangat menyayangkan banyaknya sejarah di Riau dan berbagai Ivent yang ada tidak dimanfaatkan oleh pemerintah Provinsi sebagai salah penambah perekonomian masyarakat Riau. Suardi mengatakan, banyak yang harus dikembangkan dan di  benahi mengenai potensi yang ada di Riau.  Misalnya saja Rumah Budaya Melayu, keramahan orang Melayu, adanya Tour The Siak, perlu dikembangkan lagi.Apa yang ada di Riau harus dipublikasikan, misalnya Riau negri tua, melayu itu tersebar daari fasifik sampai ke Asia sampai melalui malaysia dan Indonesia. “Ternyata, di negrri kita mulai dari prasejarahnya sudah ada melayu seperti ditemukannya batu tua di Kuansing, adanya peninggalan hindu budha di daerah Kampar,” ungkap Suardi.
Â
Menurut Suardi Negri ini harus kita promosikan. Keterunan melayu di Malaysia itu sebenarnya dari kita, tapi generasi mudanya tidak mempunyai informasi tetntang itu. Dan itu harus kita informasikan sehingga mereka tertarik untuk berkunjung ke Riau. “Jadi Melayu itu bukan hanya soal kesenian saja, tapi kesopanan dan tata kramanya itu baik. Sekarang ini sudah sebaliknya keadaanya,” bebernya. (wal)