BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – BBKSDA Riau menyebut harimau yang membunuh Yusri Efendi, seorang buruh bangunan di Pelangiran Inhil, punya perilaku menyimpang dari banyak harimau lainnya.
Kepala Bidang Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Mulyo Hutomo, mengatakan perubahan perilaku terhadap Bonita (Harimau, red), setelah dia membunuh Jumiati. Sejak itu harimau ini tidak lagi takut dengan gerombolan manusia, bahkan cenderung mendekat dan berusaha menerkam.
Di sekitar lokasi tewasnya warga oleh terkaman harimau di Indragiri Hilir (Inhil), BBKSDA Riau juga menemukan harimau lain. Artinya ada dua harimau di kawasan itu termasuk Bonita. Dan keduanya berjenis kelamin betina. Usianya sekitar empat tahun.
“Supaya mudah diidentifikasi maka kedua harimau itu diberi nama Boni dan Bonita. Dalam kasus pembunuhan Yusni diduga kuat adalah Bonita,” katanya.
Dia menambahkan, warga di sana pernah beberapa kali melihat Bonita berkeliaran di perkebunan sawit dan ada banyak aktivitasnya terekam kamera warga. BBKSDA masih berusaha mendalaminya.
Dokter Hewan lulusan universitas terkemuka di Surabaya, Erni Suyanti Musabine, pernah mengulas soal perilaku menyimpang yang dialami harimau dalam sebauh sesi wawancara dengan salah satu media internasional.
Baca:Â Penelitian: Harimau Itu Mahkhluk yang Sensitif
Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae)saat ini hidup cenderung semakin merapat ke pemukiman warga. Ini salah satu perilaku abnormal harimau. Itu lantaran habitatnya hilang sehingga dia cenderung menumpang hidup di kebun, lama kelamaan terbiasa dengan manusia. Harimau yang hidup dekat dengan pemukiman warga juga memiliki resiko tertular penyakit dari ternak dan hewan peliharaan warga.
“Mencari makan dengan memangsa kambing dan ternak warga yang lain. Harimau yang sebelumnya merupakan hewan soliter, sekarang sudah tidak takut lagi berjumpa dengan manusia, ada kemungkinan karena di hutan semakin berkurang hewan mangsanya,†ujarnya.
Seperti ini lah lebih kurangnya perilaku Bonita, harimau yang diduga menyerang dan membunuh Yusri Effendi dan Jumiati di Pelangiran Inhil, Riau. (bpc3)Â