BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Puluhan rumah sakit di Eropa dilaporkan telah terserang teroris baru di dunia cyber atau disebut virus. Virus tersebut bernama virus malware jenis ransomware bernama WannaCry atau Wanna Decryptor.
Virus ini menyerang untuk mengunci data-data yang dimiliki sebuah rumah sakit, dengan maksud agar rumah sakit tersebut membayar bitcoin untuk kembali membuka kuncinya. Menurut Zamzami M.Kom, salah seorang Pakar IT kepada kru bertuahpos.com, Senin (15/5/2017), kemungkinan ada unsur kamuflase di dalam serangan virus ini.
“Seperti yang kita ketahui, untuk mendapatkan pasword membuka kembali data yang telah terenskrip atau terkunci, kita harus membayar $300 ke bitcoinnya yang sudah tertera,” ujar Zamzami.
Baca:Â Diskominfo Riau: Server Kita Aman Dari Ransomware Wanna Cry
Zamzami menjelaskan, untuk biaya $300 merupakan biaya yang sedikit dibandingkan dengan apa yang diserangnya, yakni rumah sakit. “Jika benar mencari uang, seharusnya mereka bisa dapat lebih dari $300, apalagi yang diserangnya rumah sakit. Kita aja untuk berobat berani mengeluarkan biaya berapapun, apalagi data rumah sakit terenskrip, pasti pihak rumah sakit mau tidak mau membayar apapun agar mengetahui kembali data riwayat pasiennya,” jelasnya.
Zamzami turut menerangkan, kemungkinan ada unsur untuk menaikkan produk lain, atas serangan virus ransomware ini. “Seperti yang kita ketahui, agar tidak terkena virus ini, kita harus mengupdate windows kita. “Yang saya tahu, yang kena itu windows 8 ke bawah. Seperti windows xp, 2000, 2003 dan 2007. Kita disuruh untuk sering-sering mengupdate windows, yang untung siapa? Microsoft kan?” terangya.
Baca:Â RSUD Arifin Ahmad Was-was Serangan Ransomeware
Menurut Zamzami semua kemungkinan bisa saja terjadi. Termasuk tujuan utama virus ransomware ini menyerang. Apa benar hanya untuk mencari keuntungan materil, atau hanya untuk mengkamuflase suatu produk. (bpc9)