BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pengamat hukum dari Universitas Indonesia, Akhiar Salmi mendesak pemerintah agar membangun penjara khusus untuk napiter.Â
“Harus ada tempat fasilitas baru, khususnya untuk narapidana teroris (napiter),” kata Akhiar, sebagaimana dikutip dari republika, Sabtu 12 Mei 2018.
Ditambahkan Akhiar, presiden seharusnya telah meminta agar ada penganggaran untuk membangun fasilitas penjara untuk napiter ini, karena dipandang pengadaannya telah mendesak.
“Menkopolhukam bicara ke presiden, minta penganggaran di DPR. Ini sudah mendesak,” tambah dia.
Seperti diketahui, insiden penyanderaan dan kerusuhan dilakukan oleh napiter di Mako Brimob pada Selasa, 8 Mei 2018 yang lalu. Akibatnya, 5 orang polisi gugur.
Tak lama berselang, 1 polisi kembali gugur. Jumat, seorang pria menikam anggota kepolisian yang sedang berjaga di depan Mako Brimob.
Kapolri, Tito Karnavian sendiri sebenarnya mengakui bahwa Rutan Mako Brimob tidak memenuhi syarat untuk menempatkan napiter.
“Rutan Mako Brimob tidak mempunyai maximum security untuk menahan napiter,” aku Tito. (bpc2)