BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Front Pembela Islam (FPI) Pekanbaru menagih komitmen Pemerintah Kota terkait jargon Pekanbaru Kota ‘Madani’.
Seperti yang dikatakan Muhammad Khalid selaku Panglima Front Pembela Bumi Lancang Kuning (FPBLK) salah satu organisasi sayap FPI, tumbuh pesatnya tempat maksiat di Kota Pekanbaru menjadi alasan kenapa FPI menagih jargon Kota Madani yang selama ini disounding oleh Pemko Pekanbaru ke masyarakat.
“Yang menarik dari pengamatan kami dari beberapa tahun belakang hingga sekarang, pertumbuhan tempat maksiat di Pekanbaru luar biasa signifkannya. Ini sangat bertolak belakang dengan jargon Pekanbaru Kota Madani,” ujar Muhammad Khalid selaku Panglima FPBLK, Minggu 20 Mei 2018.
Kepada bertuahpos.com, Khalid secara tegas mengatakan makna Kota Madani seharusnya diikuti langkah konkrit dari Pemko Pekanbaru.
“Jangan kita ambigu bicara madani, tapi di sisi lain tempat maksiat tumbuh subur. Untuk itu pemerintah dalam hal ini Walikota Pekanbaru apa langkah konkritnya?” tegasnya.
Khalid menambahkan, jika Pemko Pekanbaru serius menjadikan Pekanbaru Kota Madani, seharusnya ada peraturan daerah yang dikeluarkan terkait tempat-tempat maksiat yang ada di Kota Pekanbaru.
“Harusnya ada Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) yang bicara persoalan kemaksiatan ini. Ada sebuah Ranperda yang diperjuangkan bahkan menjadi Perda yang menegaskan tempat maksiat tidak boleh ada di Pekanbaru,” ujarnya.
Baca Juga:Â Masih Banyak Tempat Hiburan Malam Buka Selama Ramadan
Menurutnya, selama ini Pemko Pekanbaru belumlah serius menjadikan Kota Pekanbaru sebagai Kota Madani.
“Ini jadi PR (pekerjaan rumah) besar. Selama ini Walikota hanya mengeluarkan imbauan saja setiap mau Ramadan. Jadi itu rutinitas basa-basi. Kalau memang pemerintah kita dunia Melayu dunia Islam, Kota Madani, itu harus diwujudkan secara zohir tidak hanya jualan politik atau jargon saja,” keluhnya.
Selain meminta kepada Pemko Pekanbaru, Khalid juga mengatakan peran serta masyarakat juga harus aktif dalam memerangi tempat-tempat maksiat yang ada di Pekanbaru.
“Elemen masyarakat lainnya juga, peran aktif masyarakat harus kita dorong. Kok makin lama makin bertumbuh. Ini persoalan sosial juga. (bpc9)