BERTUAHPOS.COM – Ini sudah tahap kedua PSBB di Pekanbaru diberlakukan. PSBB tahap pertama sudah berjalan tapi belum membuahkan hasil memuaskan. Sejumlah daerah lain di Riau, juga sudah mengusulkan PSBB.
Bahkan Gubernur Riau Syamsuar berencana mengusulkan PSBB dalam skala yang lebih besar, yakni PSBB Provisni. Langkah yang diambil ini, sebenarnya lebih dulu dilakukan oleh daerah-daerah di Pulau Jawa. Tapi hasilnya masih sama. Angka kasus COVID-19 semakin menanjak.
Lantas apa yang harus dilakukan pemerintah, perlukan dilakukan PSBB dalam skala yang lebih besar lagi? “Perlu,” kata Ahli Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Riono.
Mengutip CNN Indonesia, dia menjelaskan, PSBB yang sudah berjalan sampai saat ini, terlebih dahulu harus dievaluasi dengan baik dan serius. Apalagi sudah dua bulan berjalan, tapi hasilnya belum sesuai dengan harapan.
Pandu menilai, langkah kongkrit yang harus dilakukan pemerintah, yakni melakukan PSBB dalam skala nasional. Hal ini baru akan terlihat efeknya, terutama pengurangan arus pergerakan orang. Langkah ini dianggap efektif untuk memutus mata rantai COVID-19.
“Kuncinya PSBB secara nasional, karena sekarang susah melakukan tracing, tidak seperti bulan kemarin yang bisa ditelusuri riwayat bepergiannya,” katanya.
Alasan jelas mengapa pemerintah harus berani mengambil langkah PSBB nasional, karena penyebaran virus ini disebabkan oleh transmisi lokal di Indonesia. Jumlah kasus yang disebabkan oleh transmisi lokal sangat banyak sekali.
“Dulu masih klaster bisa ditracing, sekarang sudah community local tidak tahu lagi kalau terinfeksi dari mana sumbernya,” ujar Pandu.Saat ini tercatata ada 66 wilayah yang jadi transmisi lokal. Wilayah transmisi lokal corona ada di semua pulau besar di Indonesia, dari mulai Medan di Sumatera, hingga Jayapura dan Mimika di Papua. (bpc3)