BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Ada seorang petarung untuk pihak muslim di Perang Uhud, yang bernama Quzman. Kemampuannya di medan perang sangat hebat, dan dia juga lihai dalam melempar tombak.
Awalnya Quzman menolak pergi berperang bersama pasukan Muslim dan Rasulullah SAW di Perang Uhud. Sebab, Rasulullah SAW menyebutnya sebagai ahli neraka.
Ketika pasukan Rasulullah SAW dan kaum muslimin pergi berperang, Quzman hanya diam dirumah. Namun, sejumlah perempuan Bani Zhafar mencela dan mengejeknya sebagai pengecut.
“Wahai Quzman, tidakkah kau punya malu, ketika orang lain pergi berperang, kau hanya diam dirumah seperti perempuan,” cela mereka.
Karena dikecam terus menerus, harga diri Quzman bergejolak. Dia tak terima dirinya disebut sebagai perempuan.
Quzman kemudian mengambil pedang, tombak, dan perisai, lalu menyusul pasukan muslimin. Sesampainya di medan perang, Quzman mengamuk dan bertempur tak ubahnya seperti pahlawan muslim lainnya.
Berkali-kali Quzman menyerbu ke kerumunan kaum Quraisy, dan menceraiberaikan mereka. Tak terhitung berapa banyak pasukan Quraisy yang menjadi korban pedangnya, hingga pedang itu patah.
Pasukan muslimin yang melihat pertarungan Quzman merasa takjub. Mereka juga bertanya-tanya, apakah benar Quzman seorang ahli neraka.
Quzman masih bertarung dengan gagah berani. Namun, dia kemudian mendapatkan banyak luka ditubuhnya.
Seorang muslim menghampiri Quzman, dan berkata “Hai Abu al-Ghaidaq, engkau telah mendapatkan kesyahidan”.
“Aku berperang bukan karena agama. Aku berperang demi harga diriku. Ketika Quraisy datang menyerang, aku menghadapinya,” jawab Quzman.
Akibat luka-lukanya, Quzman merasa tak tahan. Dia kemudian mengambil anak panah, dan menusuk jantungnya sendiri. Quzman melakukan bunuh diri, sehingga benarlah apa yang dikatakan Rasulullah SAW, Quzman adalah ahli neraka. (bpc2)
Disadur dari buku Abdul Hamid Jaudah al-Sahhar, dengan judul: Perang Uhud, Kisah Pertempuran Sarat Pelajaran Hidup yang Tak Terlupakan, Terbitan Qalam, Jakarta.