BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Dalam satu sesi ceramah disampaikan oleh mendiang Ustaz KH Zainudin MZ, pernah menjelaskan tentang nasionalisme dalam pandangan Islam. Dia berkata: Hubbulwathoni minal iman (mencintai Negara itu sebagian dari iman).
Tanah Air saat ini tengah digempur dengan isu radikalisme dan anti pancasila. Ini berkaitan dengan kecintaan seseorang terhadap negaranya sendiri (nasionalisme). Sikap nasionalisme yang dimiliki seseorang merupakan sikap terpuji dan Islam menurut ajarannya mengakui itu.
Setiap umat muslim diwajibkan untuk berjihad memperjuangkan agamanya, negaranya, hartanya, termasuk keluarganya. Cinta negeri sama halnya cinta jiwa dan harta yang merupakan tabiat dan fitrah manusia. Seluruh manusia berperan serta dalam kecintaan ini, baik dia kafir maupun mukmin.
Allah berfirman: Dan sesungguhnya kalau Kami perintahkan kepada mereka: Bunuhlah dirimu atau keluarlah kamu dari kampungmu, niscaya mereka tidak akan melakukannya, kecuali sebagian kecil dari mereka.†(QS. An-Nisa’: 66)
Bahkan di dalam Islam, jika negeri kita diserang musuh, wajib bagi kita untuk jihad membela negeri dari serangan tersebut. Apalagi, jika negeri tersebut memiliki keistimewaan, maka mencintainya adalah sebuah ibadah seperti Mekkah dan Madinah.
Namun jika cinta negeri bertentangan dengan agama seperti hijrah dan jihad, sehingga dia lebih mendahulukan cinta negeri daripada agama maka hukumnya haram. Allah mengancam orang-orang yang tidak hijrah karena lebih mencintai kampung halaman mereka.
Allah Berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya: “Dalam keadaan bagaimana kamu ini?â€. Mereka menjawab: “Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)â€. Para malaikat berkata: “Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?â€. Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali, kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki atau wanita ataupun anak-anak yang tidak mampu berdaya upaya dan tidak mengetahui jalan (untuk hijrah)†(QS. An-Nisa’: 97-98).
Jadi, sebagai muslim yang taat, cintailah Indonesia dan berjuanglah seperti para pahlawan terdahulu yang rela mati demi kemerdekaan bangsa. (bpc3)