BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Meskipun banyak peminat film bergenre Action, adventure dan bertema Survivor tampaknya film yang diambil berdasarkan kisah nyata juga tengah menjadi tren saat ini. Setelah sukses dengan tayangan film “Everest” dan “Legend” yang diambil berdasarkan kisah nyata, kini studio 88 dan Holiday 88 kembali menayangkan film bergenre sama.
“In The Heart Of The Sea” adalah film yang mengisahkan perburuan sekelompok pelaut (21 orang) penangkap paus serta perjuangan bertahan hidup yang dituliskan kembali oleh seorang penulis Herman Meville berdasarkan cerita dari Nickerson awak termuda yang baru pertama kali memutuskan diri untuk menjadi pelaut dari kapal Essex di Amerika Serikat abad 18.
Diperankan oleh tokoh kapten George Pollard, kelasi Utama Chase dan Kelasi kedua Joy, serta awak termuda, yang baru pertama kali menjadi pelaut Nickerson.
Chase seorang penangkap paus berjanji akan mengumpulkan 2000 tong minyak ikan paus untuk kumpulan saudagar kaya. Agar kapal dapat berlayar dengan baik, kekompakan dan intruksi dari pemimpin yang benar, sangat dibutuhkan.
Saat kapal menuju kearah badai, Chase mengatakan untuk memutar haluan, tapi sang kapten mengatakan maju terus “ini adalah percobaan bagi pelaut agar belajar” ujar sang kapten.
Namun, Chase mengatakan badai ini telalu besar mereka belum siap untuk ini tapi Chase tetap mengikuti perintah Kapten Pollard.
Saat kapten mulai ragu karena sisi kapal mulai miring dan sebelah kanan layar mulai menyapu gelombang kapten baru mengatakan untuk putar haluan, namun Chase katakan “ini sudah terlambat, jika putar haluan kapal akan terbalik”
Akhirnya dengan ketangkasan, Chase memotong salah satu layar yang sudah rusak tersapu ombak, dan akhirnya mereka berhasil melewati badai.
Kapten memanggil Chase keruangannya dan mengatakan “kita harus kembali ke dermaga untuk perbaikan kapal, dan mengatakan “kau harus katakan kepada ayah ku (pemilik kapal Essex), kalau kau yang bersalah, karena telah menerobos ke arah badai, menentang perintahku, dan membahayakan para awak, dan aku menunggu surat pengunduran dirimu” sebut Kapten Pollard
Lalu Chase menjawab,
“Aku akan melakukannya setelah, aku berhasil mengumpulkan 2000 tong minyak ikan, jadi bersabarlah sedikit lagi, karena aku juga tidak menyukai mu” ujar Chase
Saat singgah disebuah pulau, untuk berdagang dan istirahat sebentar, Chase dan kapten bertemu seorang pelaut yg kehilangan tangan kirinya, dia mengatakan ada seekor paus yang dapat menghasilkan 3000 tong minyak paus, “paus itu menewaskan 6 awak ku, paus putih, seputih batu pualam yang amat besar,”
Paus itu berada di tempat yang sulit dijangkau oleh para pelaut, setelah mengarungi lautan 5000 mil jauhnya, selama 14 bulan berlayar, akhirnya mereka mulai sampai ketempat tujuan. Dan mulai berburu paus.
Seekor paus menabrak badan kapal mereka dan menewaskan 1 awak kapal,
Seorang awak mengatakan “belum pernah aku melihat paus sebesar ini”
Kerena kapal rusak parah akhirnya kapal karam, mereka mengarungi laut dengan perahu, menemui badai, paus kembali menerjang perahu, dan mereka terdampar di pulau tak berpenghuni, yang gersang tak ada manusia yang hidup dipulau tersebut bahkan mereka menemukan tengkorak para pelaut yang terdampar sama dengan mereka.
Tahu tidak akan selamat kalau hanya menunggu bantuan, akhirnya mereka membuat 3 perahu, 48 hari terapung di lautan, satu persatu rekan mereka mati, agar bertahan hidup, mereka terpaksa memakan jasad sahabat nya sendiri.
Nickerson pelaut termuda yang menceritakan kisahnya kepada seorang penulis mengatakan,
“Hal yang paling keji, pertama kami memakan jantungnya,” sebutnya
Hari ke 71 Chase bertemu kembali pada paus raksasa yang menghancurkan kapalnya, berniat untuk memburunya kembali, saat menatap mata sang paus, dia menyadari satu hal dan mengurungkan niat untuk memburu paus itu.
Setelah 90 hari terhanyut Chase dan Nickerson sampai di pelabuhan Mantucket, begitupun kapten Pollard ditemukan oleh kapal yang berlayar, dari 3 perahu hanya 2 perahu yang selamat.
Dari 21 awak hanya ada 5 awak yang selamat, sadar telah merugikan sebuah perusahaan dan mengaramkan kapal Essex, Chase dan kapten Pollard di adili, disana Chase mengatakan semuanya dengan kebenaran yang berani.
Dari film ini, menyadarkan penonton bahwa perburuan paus sebenarnya masih hal yang kontroversial dan kerap di kritik oleh para aktivis lingkungan hidup dan pecinta binatang, film yang tayang sejak 4 Desember di bioskop Indonesia termasuk Holiday 88 dan Studio 88 Pekanbaru, juga mengajarkan manusia, untuk bijak memanfaatkan sumber daya alam.
“Seharusnya minyak dihasilkan dari tanah bukan dari seekor ikan paus,” ujar Nickerson kepada si penulis.
Mendengar kisah Nickerson, si penulis Herman Meville juga menyadari satu hal, selain mendapatkan materi yang cukup dan mendalam tentang perburuan ikan paus, ada sebuah pencerahan yang dia dapatkan dari kisah tersebut
“Sekarang bukan plot yang saya cari tapi, Keberaninan untuk pergi ketempat yang dihindari orang lain, buku saya akan menjadi kebenaran yang mengilhami banayak orang,”
Herman Maville menerbitkan novelnya “Moby Dick” pada 1850 dan mendapat tempat terhormat dalam sastra klasik Amerika Serikat. Film “In The Heart of the Sea” berdurasi 122 menit dan termasuk dalam kategori film bergenre “Survivor” (nova)