BERTUAHPOS.COM – Saat masih anak-anak, kita kerap berganti peran meniru hal baru yang kita temui. Ibarat kanvas putih yang kosong, semakin banyak hal baru yang kita ketahui, semakin penuh kanvas terisi. Masa anak-anak adalah masa di mana imajinasi tak berbatas.
Kini, kala dewasa, kebiasaan berimajinasi kerap disamakan dengan melamun atau mengkhayal yang dianggap tak baik. Padahal, kita masih membutuhkan imajinasi tanpa batas itu karena ternyata ada banyak manfaatnya, berikut lima di antaranya:
1. Mengasah otak
Selama berimajinasi sel otak kita lebih terhubung. Demikian hasil studi pada 2012. Kita bisa mengasah otak sambil berimajinasi. Psikolog, Scott Barry Kaufman, mengatakan kita pasti punya tujuan dan impian dalam hidup. Untuk mencapai tujuan ini, kata Kaufman, imajinasi atau berkhayal punya kontribusi. Dengan membayangkan sesuatu yang ada kaitannya dengan upaya mencapai tujuan atau impian, maka kita sedang mengasah otak sekaligus menggambar kesuksesan di kepala. Perlahan tujuan atau impian itu pun bisa terwujud.
2. Penting untuk perkembangan anak
Biarkan anak-anak balita bermain peran. Mereka sedang mengembangkan imajinasinya. Jangan rusak momen ini karena penting dampaknya untuk perkembangan anak. Penelitian menunjukkan, imajinasi pada anak-anak tidak hanya penting dalam pengembangan kemampuan kognitif, tetapi juga membantu anak memahami realitas di masa mendatang. Selain anak-anak juga bisa memahami sesuatu dari perspektif orang lain, lewat berimajinasi.
3. Menajamkan memori
Berimajinasi juga bisa menjadi salah satu cara mempertajam memori. Penelitian membuktikan membayangkan sesuatu dengan perspektif pribadi merupakan cara efektif untuk memanggil atau memerintahkan otak mengingat sebuah informasi. Bahkan, untuk orang yang mengalami cedera otak, berimajinasi membantu proses rehabilitasinya.
4. Meningkatkan empati
Penelitian menunjukkan ada kaitan antara memori, imajinasi, dan empati. Masuk akal, karena ketika kita bisa membayangkan sesuatu yang belum pernah kita alami, kita akan lebih mampu memahami seseorang atau sesuatu atau lebih berempati terhadap orang lain. Penulis buku Harry Potter, JK Rowling, juga mengatakan bahwa imajinasi tak hanya penting untuk meningkatkan kreativitas tapi juga empati.
5. Eksplorasi diri
Kunci berimajinasi adalah ide. Ketika Anda memikirkan sebuah ide maka Anda akan mulai membayangkan sesuatu. Saat proses imajinasi ini berlangsung, sebenarnya Anda tengah mengeksplorasi diri.
Para psikolog mengatakan bahwa individu yang berhasil menunjukkan potensinya biasanya memiliki kemampuan membayangkan bahwa ia mampu melakukan sesuatu.
Asisten profesor di Harvard Medical School, Dr Srini Pillay, MD, menulis dalam blognya, “Berimajinasi mengaktifkan bagian dari otak yang tanpa disadari memetakan jalan Anda menuju kesuksesan.”(kompas)