BERTUAHPOS.COM – Para ahli menyerukan strategi yang bertarget untuk membatasi penggunaan bahan kimia industri yang beracun, yang menurut mereka menyebabkan dari gangguan otak pada anak-anak di seluruh dunia.
Kenaikan jumlah gangguan otak anak, termasuk ADHD (attention deficit hyperactivity disorder), disleksia, cerebral palsy dan autisme, kemungkinan merupakan akibat dari peningkatan penggunaan bahan kimia beracun yang tidak diregulasi di seluruh dunia.
Pada tujuh tahun terakhir, para peneliti telah mengidentifikasi enam bahan kimia baru yang terbukti dapat merusak otak janin manusia yang sedang berkembang dan anak-anak. Penemuan tersebut menjadikan ada 12 neurotoksin yang sudah dikonfirmasi. Para ahli memperkirakan satu dari enam anak di dunia menderita gangguan perkembangan syaraf.
Dokter anak Philip Landrigan, ketua dari Departemen Pengobatan Preventif fakultas Kedokteran Mount Sinai di New York, mengatakan paparan terhadap bahan kimia neurotoksin adalah masalah serius yang sudah mencapai tingkat pandemik.Â
“Cedera otak manusia secara dini mengarah pada masalah-masalah seperti kehilangan IQ, berkurangnya kemampuan fokus, dan masalah perilaku. Dan efek-efek ini cenderung permanen,” ujarnya.
Bahan-bahan beracun itu termasuk bahan anti api yang digunakan untuk kasur, tirai, karpet, pakaian dan mainan, serta pencair pada larutan pembersih. Para peneliti mendesak negara-negara untuk mengesahkan aturan keras yang mewajibkan para perusahaan untuk menguji bahan-bahan kimia sebelum dipasarkan, seperti yang dipersyaratkan untuk semua obat.
Landrigan mengatakan Uni Eropa memiliki aturan yang ketat untuk mengontrol bahan kimia, dan banyak produk, seperti kosmetik yang mengandung bahan kimia berbahaya yang dilarang di Eropa, dilempar ke negara-negara yang aturannya longgar.(voa/smr)