BERTUAHPOS.COM, JAKARTA :Life begins at forty. Ungkapan ini mungkin ada benarnya. Seperti dikutip dari situs PayScale.com, umur 40 adalah momen yang tepat untuk mendongkrak kondisi finansial seseorang. Namun titik krusial di bidang keuangan, terjadi pula di usia itu. Bila tak hati-hati merencanakan keuangan, tabungan untuk pensiun bakal terkuras habis.
Ada tujuh kesalahan pengelolaan keuangan yang harus dihindari di usia 40 tahunan. Pertama adalah renovasi rumah. Menurut perencana keuangan dari Bridgewater, James Kinney, renovasi rumah mengakibatkan uang yang seharusnya digunakan untuk merencanakan masa pensiun dan dana kuliah anak, terbuang percuma. Uang habis untuk membeli kusen-kusen dan furnitur-furnitur baru di rumah. “Pada usia 40 tahun, biasanya orang merasa rumah mereka sudah terlalu sempit, padahal itu hanya urusan psikis,” kata dia.
Kedua, alokasi dana kuliah. Cheryl Costa, perencana keuangan dari Framingham menyatakan, orangtua seharusnya menyelamatkan dana proyek pensiun mereka dulu. Alasannya, dana kuliah dapat diusahakan dengan berbagai cara dengan mengikutsertakan anak aktif mencari beasiswa atau sponsor untuk dirinya. Tapi, tak akan ada satu sponsor pun yang tertarik pada pensiunan.
Ketiga adalah menyelepekan dana pensiun. Perencana keuangan dari Chesterfield, Michele Clark mengatakan, pekerja yang memasuki usia 40 tahun sudah harus paham untuk kontribusi lebih pada dana pensiun mereka. “Tak ada salahnya untuk menaikkan kontribusi 1 persen per tahunnya,” kata dia.
Keempat, terlalu takut ambil resiko investasi. President BudgetWise Financial, Samirian Hall mengatakan, masyarakat harus mempunyai rencana hidup hingga setelah umur 65 tahun. Jadi, tak ada salahnya investasi besar pada usia 40 tahun karena masih ada rentang waktu 20 tahun untuk balik modal dan mendapat keuntungan.
Kesalahan kelima adalah menjadikan kebangkrutan sebagai bemper. National Bankruptcy Research Center mengatakan, banyak orang memilih menyatakan dirinya bangkrut agar dapat pinjaman dari bank. “Mereka ingin cara instan untuk dapat uang,” kata salah satu peneliti, Hill.
Pasrah pada kehidupan adalah kesalahan keenam. Kebanyakan orang usia 40-an tak mau lagi untuk punya ambisi besar memperbaiki kondisi finansialnya. Padahal, masih banyak yang dapat dilakukan, seperti memanfaatkan jasa asuransi jiwa, berkecimpung dalam bisnis properti dan konsultasi dengan ahli keuangan untuk berinvestasi.
Ketujuh adalah menjadikan akte rumah sebagai jaminan pinjaman uang. Perencana keuangan dari Princeton, Ajay Kaisth mengatakan, menjadikan rumah sebagai jaminan adalah kesalahan besar. Alasannya, bunga dari pinjaman uang yang akan didapatkan cukup besar, sehingga jika peminjam tak mampu bayar utang, rumah akan disita dan keluarga yang jadi korbannya.
Sayangnya, ketujuh kesalahan pengelolaan keuangan ini kerap dilakukan sehingga kebanyakan masyarakat usia 40 tahun tak bisa meningkatkan kondisi finansial mereka.(tempo)
Â