BERTUAHPOS.COM – Kewajiban muslim berpuasa tentunya didukung dengan amalan-amalan lain bernilai ibadah untuk kesempurnaan puasa. Demikian juga halnya dengan berdoa sebelum berbuka puasa.
Ada dua jenis doa berbuka puasa yang dikenal oleh umat Muslim. Pertama : Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa’ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin. Artinya: Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang. Doa ini bersumber dari hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim.
Doa berbuka puasa kedua : Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah. Artinya: Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah. Doa ini bersumber dari hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud.
Hadis lengkap yang diriwayatkan oleh Abu Daud mengemengenai doa berbuka puasa tersebut, bunyinya seperti ini:
Kami mendapat riwayat dari Abdullah bin Muhammad bin Yahya, yaitu Abu Muhammad, kami mendapat riwayat dari Ali bin Hasan, kami mendapat riwayat dari Husein bin Waqid, kami mendapat riwayat dari Marwan, yaitu Bin Salim Al-Muqaffa‘, ia berkata bahwa, ‘Aku melihat Ibnu Umar menggenggam jenggotnya, lalu memangkas sisanya. Ia berkata, Rasulullah bila berbuka puasa membaca, ‘Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘urûqu wa tsabatal ajru, insya Allah.
Selanjutnya coba simak doa berbuka puasa dari hadis yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim. Doa berbuka puasa ini lebih dikenal di Indonesia:
(Mereka yang berpuasa) dianjurkan setelah berbuka membaca, ‘Allâhumma laka shumtu, wa’ala rizqika afthartu.’ Pasalnya, Rasulullah SAW mengucapkan doa ini yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.
Kalau merujuk pada kedua hadis ini, doa berbuka puasa dari Bukhori dan Muslim bisa dilihat lebih shahih, jika dibandingkan dengan doa dari hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud. Hal ini juga sesuai dengan kesepakatan pada ulama ahli hadis. Mengenai doa berbuka puasa riwayat Abu Dawud, ulama dari Madzhab Syafi’i menggabungkan doa riwayat Imam Bukhari dan Muslim dengan doa riwayat Abu Dawud.
Paling penting dari semua ini bukanlah persoalan perbedaan bacaan doa yang mana akan kita baca pada saat berbuka puasa. Melainkan menjaga kesempurnaan ibadah puasa merupakan inti dari segalanya. Setiap Muslim diperbolehkan berdoa kepada Allah SWT bahkan dengan bahasa sendiri-sendiri. Sebab Allah Maha Menetahui dan Maha Mengabulkan.
Selamat berbuka puasa…
(bpc3)