Adiknya, Pangeran Salman bin Abdulaziz, adalah yang akan naik takhta menggantikan Raja Abdullah.
Dilansir CNN, pengumuman wafatnya Raja Abdullah terjadi beberapa minggu setelah kantor berita Arab Saudi mengumumkan ia masuk rumah sakit karena menderita penyakit pneumonia.
Sebagai raja di lingkungan negara-negara konservatif di Timur Tengah, Raja Abdullah selalu diangap sebagai seorang reformis.
Sejak naik takhta, Abdullah mengambil langkah untuk memperluas kebebasan dan memberikan porsi besar kepada pendidikan dan proyek infrastruktur dari pendapatan terbesar negara yang berasal dari minyak.
Meski begitu, ia masih dinilai konservatif terutama terkait dengan kebebasan hak-hak bagi perempuan.
Di bawah kepemimpinan Raja Abdullah, Arab Saudi perlahan namun pasti bisa menyingkirkan kelompok al-Qaeda, menangkap dan membunuh pemimpin-pemimpinnya dan memaksa yang lain bersemunyi.
Ia juga mengambil peran yang lebih besar dalam peran negara Saudi di dunia internasional.
Tahun lalu, Arab Saudi menjadi negara yang memimpin negara-negara Arab lain dalam koalisi menumpas ISIS di Irak dan Suriah.(CNN Indonesia)