BERTUAHPOS.COM, JAKARTA – Nilai tukar Rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan masih bergerak stagnan di level Rp12.000 per USD. Maraknya sentimen membuat pergerakan Rupiah melambat.
Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, penyebab melambatnya pergerakan Rupiah salah satunya adalah ketidakpastian wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Ketidakpastian pemerintah dalam mengambil keputusan tersebut, secara otomatis mempengaruhi nilai Rupiah karena menunggu kebijakan tersebut.
“Pasar menunggu kepastian naik atau tidaknya BBM, ya otomatis Rupiah bergerak sideway,” tutur David saat dihubungi Okezone, Rabu (12/11/2014).
David menambahkan, jika harga BBM naik secara signifikan akan berdampak positif terhadap reaksi pasar. Sebaliknya, jika kenaikan harganya kecil Rupiah tidak akan bergerak signifikan.
“Diperkirakan besok nilai tukar Rupiah akan tetap mandek diangka Rp12.100-Rp12.200 per USD,” ungkapnya.
Selain itu, ia meyakini pergerakan ekonomi China yang melambat juga akan mempengaruhi nilai tukar Rupiah. Hal itu karena China merupakan negara tujuan utama ekspor Indonesia, ekspor ke China menyumbang 12 persen dari total ekspor Indonesia.
“Jika China mengalami penurunan ekonomi, maka akan berdampak penurunan jumlah ekspor ke sana,” jelasnya.(Okezone)
Â