BERTUAHPOS, BANDUNG Â -Â Lembaga Riset Teleatika Sharing Vision mencatat sebanyak 68 persen dari 246,9 juta penduduk Indonesia diketahui belum mempunyai rekening perbankan. Sementara 80,4 persen penduduk yang berusia 15 tahun ke atas tidak memiliki akun rekening sektor keuangan formal.
“Terobosan layanan perbankan ke masyarakat berupa branchless banking yakni perluasan layanan keuangan tanpa bergantung keberadaan kantor cabang bank sangat diperlukan,”ujar Kepala Lembaga Riset Telematika Sharing Vision Dimitri Mahayana dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tempo, Ahad, 29 September 2013.Â
Ia mengungkapkan,penggunaan fasilitas perbankan seperti e-money, mobile banking, kartu debit, dan internet banking di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat. Berdasarkan data terakhir, jumlah pengguna kartu kredit, internet banking dan mobile banking di Indonesia tahun 2013 tumbuh pesat, masing-masing 14,67 juta pengguna, 5,7 juta, dan 16,5 juta. Namun, pertumbuhan itu hanya terlihat di kota-kota besar.
“Masih lebih banyak penduduk indonesia yang butuh tapi tidak tercakup layanan. Butuh buat bawa uang pensiunan misalnya, tapi harus naik perahu dulu pindah pulau, gajinya tidak seberapa tapi biaya perjalanan bisa sampai Rp 100 ribu,”katanya.
Menurut Dimitri, terdapat lima persoalan yang membuat branchless banking belum berkembang. Pertama, belum adanya regulasi spesifik dari Bank Indonesia. Kedua, sinerga perbanka n dan operator seluler yang masih lemah. Ketiga, inisiatif dan insentif yang relatif masih kurang. Keempat, sempitnya persepsi pelaku pasar. Kelima, kualitas layanan yang belum optimal.
“Contohnya kami pernah coba layanan sejenis dari operator seluler, dari daftar hingga punya akun branchless banking, itu perlu waktu sampai empat hari. Makanya orang malas duluan, padahal dari sisi teknologi kan tidak sulit,”ujar dia.(tempo.co)