BERTUAHPOS.COM, JAKARTA – Angka kemiskinan di Indonesia pada 2013 diproyeksikan dapat mencapai 13,11% jika pemerintah pusat menaikkan harga BBM tanpa disertai Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) dan paket kompensasi.
Hal itu dikemukakan Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah sebagaimana dikutip dalam website resmi pemerintah www.setkab.go.id.
Firmanzah menyebutkan tanpa BLSM dan paket kompensasi, setiap kenaikan BBM bbersubsidi jenis premiun sebesar Rp1.500/liter akan memicu kenaikan angka kemiskinan sebesar 2,61%.
“Ditambah baseline 2013 sebesar 10.5 % maka angka kemiskinan mencapai 13.11 persen,†ujarnya sebagaimana dikutipwww.setkab.go.id, Minggu (19/5/2013) malam.
Dia menyebutkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dipastikan akan mengakibatkan lonjakan harga di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah menyiapkan sejumlah paket kompensasi untuk melindungi masyarakat yang paling rentan terkena dampak kenaikan harga BBM.
Firmansyah menyebutkan data Kementrian Keuangan menunjukkan dengan adanya BLSM dan paket kompensasi lainnya, maka angka kemiskinan hanya akan bertambah 0,72% dari baseline 10,5% (2013) menjadi 11,22%.
Pemberian BLSM dan paket kompensasi akan mengurangi potensi peningkatan angka kemiskinan akibat naiknya BBM Bersubsidi sebesar 1,89%. (bisnis.com)