BERTUAHPOS.COM, Pekanbaru – Kondisi ekonomi Riau pada tahun 2014 secara umum diperkirakan membaik, dimana ada beberapa faktor pertumbuhan ekonomi berpotensi meningkat dan beberapa faktor inflasi menurun. Selain itu juga didukung berbagai faktor seperti adanya isu perkembangan Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) diprovinsi Riau.
Demikian hal itu diungkapkan Kepala Bank Indonesia (BI) Riau, Mahdi Muhammad, rabu (15/01/13) kemarin. Menurutnya, ada beberapa faktor pertumbuhan ekonomi Riau, yaitu, sumber pertumbuhan diperkirakan masih berasal dari sektor ‘non-trabels’ khususnya sektor perdangan.
Dari sisi penggunaan, permintaan domestik diperkirakan meningkat sejalan dengan proyeksi membaiknya perekonomian global yang sedikit banyaknya mendorong kenaikan harga jual komoditas internasional.
“Neraca perdagangan Riau diperkirakan membaik seiring dengan proyeksi meningkatnya output perekonomian,” tambahnya.
Sedangkan dari faktor penurunan inflasi, diterangkan Mahdi, minimnya kebijakan ‘administeres price’ pada tahun2014 serta relatif stabilnyan pertumbuhan ekonomi diperkirakan menjadi sumber menurunnya inflasi.
“Tindakan preventif Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Riau, semakin bertambahnya tim yang terbentuk di kabupaten/kota sedikit banyak serta komitmen pemda akan menahan potensi gejolak inflasi,” terangnya.
Meskipun demikian, tambah Mahdi, resiko inflasi diperkirakan masih akan berasal dari komoditas pangan khususnya beras dan cabe nerah mengingat adanya ketergantungan yang tinggi dari daerah sekitar dan juga kendala distribusi yang rentan terhadap gangguan alam.
“Kedepan, BI akan terus mengoptimalkan kebijakan dibidang moneter, makroprudensial, sistem pembayaran dan memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas sektor keuangan terkait,” pungkasnya.
Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh bertuahpos.com dari Kemenko Perekonomian melalui BI Riau, total nilai proyek MP3EI di Provinsi Riau mencapai Rp30,26 triliun dengan 21 proyek infrastruktur. Diantaranya, pembangunan jalan berjumlah 13 proyek senilai Rp13.154 miliyar, bandara 1 proyek senilai Rp165 miliyar, energi dengan 4 proyek dengan nilai 15.311 miliyar dan pembangunan pelabuhan 3 proyek senilai Rp1.630 miliyar. (wal)