BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU -Â Minyak dari kilang PT. Pertamina (Persero) hingga saat ini belum bisa diatasi. Sebelumnya telah terjadi kebocoran minyak hingga menimbulkan gelembung di lapangan migas YYA, Blok Offshore North West Java (ONWJ). Bahkan, tumpahan minyak sudah memenuhi pesisir Pantai Karawang.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto menjelaskan, tumpahan minyak ini terjadi lantaran disebabkan adanya platform yang miring. Dia mengklaim sudah dilakukan upaya pencegahan kebocoran lebih luas dan penutupan.
“Itu kan terjadi beberapa hari, karena menabrak dan bocor, bagaimana menangani oil spill (tumpahan minyak) untuk menangani minyak agar tidak keluar,” jelas Dwi seperti dikutip dari cnbcindonesia.com, Selasa, 23 Juli 2019.
Menurutnya, upaya yang sudah dilakukan untuk mencegah dampak negatif terhadap lingkungan. Kemudian menyetop tumpahan minyak, lalu nantinya bagaimana mengembalikan (anjungan) ke sumur.
Adapun, sebelumnya, Pelaksana tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto pernah mengatakan insiden serupa pernah terjadi di Teluk Meksiko, Amerika Serikat. Insiden itu membuat rig alias bor sumur minyak tenggelam.
“Risiko yang paling fatal adalah rig nya tenggelam, tapi sekarang baru miring 8 derajat, iya kan ada pernah nonton Deep Water Horizon, kejadian paling parah seperti itu. Supaya tidak seperti itu, tergantung kecepatan di bawah itu growing, namanya runtuh, atau kecepatan injeksi semen keluar batas” jelas Djoko di kantornya pada Rabu 17 Juli 2019 yang lalu.
Peristiwa Teluk Mexico sendiri sempat jadi sorotan publik bahkan diangkat sebagai film berjudul Deepwater Horizon pada 2016. (bpc3)