BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Turun naik harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit ternyata tidak hanya dipengaruhi oleh permintaan pasar dunia. Para tengkulak yang biasa menampung sawit dari petani juga mempengaruhi sektor harga TBS. Hal ini ungkapkan Deputi Direktur Excekuti Sawit Watch Surambo kepada bertuahpos.com, Selasa (09/12/2014).
Dia menuturkan bukan hal baru jika para tengkulak ini semena-mena memberikan harga kepada petani sawit. Sedangkan para petani sendiri juga punya alasan mengapa mereka main dengan para tengkulak, salah satunya yakni ingin dapat uang kes langsung.
“Saya rasa inilah tugas pemerintah untuk ikut langsung mengawasi agar tidak terjadi kecurangan-kecurangan yang dinilai merugikan masyarakat. Jikapun terjadi peroses jual beli harus dalam posisi adil. Jangan sampai para tengkulah dalam posisi berkuasa, mereka semena-mena mematok harga,” ujarnya.
Solusi yang ditawarkan Kepala Dinas Perkebunan (Kadisbun) Provinsi Riau Zulher, tidak lain bahwa petani harus bentuk koperasi. Lewat lembaga yang dikelola sendiri oleh petani sawit ini nantinya bisa diajukan permohonan penjualan TBS ke perusahaan. “Jika perusahaannya tidak mau lapor ke kita,” katanya.
Dia mengakui bahwa para tengkulak-tengkulak nakal memang doyan bermain diharga TBS, dan tidak sedikit merugikan pendapatan masyarakat. “Kita sarankan, petani sawit harus bentuk koperasi memang,” tambahnya.
Dipresiksi hingga awal tahun 2015 harga TBS basih berkisar diangka Rp.1.500 hingga Rp. 1.700. Saat ini jumlah permintaan CPO di pasar dunia masih stabil, sementara memasuki musim penghujan jumlah panen TBS meningkat. (Melba)