BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Tahun 2016, PT Federal International Finance (FIF) mencoba peruntungan baru di pembiayaan haji dan umrah. Termasuk di Provinsi Riau yang mayoritas merupakan muslim menjadi market yang menjanjikan.
Seperti yang disampaikan Branch Manager FIF Group Cabang Pekanbaru, Syarifuddin kepada bertuahpos.com. “Potensi haji sangat besar. Kita melihat pasar haji dan umrah marketnya sudah ada,” kata Syarifuddin, Senin (22/02/2016).
Dijelaskan Syarifuddin, FIF Group Cabang Pekanbaru siap untuk membantu masyarakat dalam pembiayaan haji dan umrah. “Dalam waktu dekat kita kerja sama BPIH (Badan Penyelenggara Ibadah Haji) sama umrah,” katanya.
Mengenai sistem pembiayaan, Syarifuddin menjelaskan bahwa FIF memaki konsep syariah. “Kita mainnya syariah untuk umrah dan haji bukan konvensional. Artinya kita bekerja sama dengan bank-bank syariah yang sudah ditunjuk pemerintah,” sebutnya.
Mengenai target yang akan dicapai, FIF cabang Pekanbaru mencoba himpun dana umrah dan haji Rp 800 juta dalam sebulan. “Kalau cabang kita skop khususnya Pekanbaru dan Perawang menargetkan Rp 300 juta per bulan untuk pembiayaan umrah, sedangkan kalau haji Rp 500 juta per bulan,” kata Syarifuddin.
Dirinya optimis multifinance FIF Group cabang Pekanbaru bisa memperoleh target tersebut. Dan Syarifuddin mengatakan pihaknya telah menyiapkan strategi-strategi untuk mencapainya. “Kalau strategi lebih ke memaksimalkan MoU dengan agen travel umrah sedangkan Haji dengan bank-bank Syariah yang sudah ditunjuk pemerintah,” katanya.
Sedangkan tentang izin, Syarifuddin menyebutkan secara nasional pihaknya memiliki legalitas terhadap pembiayaan haji dan umrah ini. “Secara perizinan FIF group multi finance pembiayaan (haji dan umrah) itu bisa masuk. Kita kerja sama agen-agen yang berizin dan bank syariah yang sudah ditunjuk. Jadi masyarakat jangan khawatir itu. Kalau ada yang mau ditanya bisa datang ke kantor,” tuturnya.
Seperti yang telah diberitakan Presiden Direktur PT Federal International Finance, Suhartono mengatakan pihaknya sudah mulai masuk ke pembiayaan ibadah haji dan umrah. Selain itu dirinya memprediksi, sepanjang kuartal I-2016, kondisi perekomomian belum jauh berbeda dibanding saat ini. Perlambatan masih terasa pada industri pembiayaan. Namun ketika memasuki paruh kedua tahun depan, Suhartono melihat akan ada perbaikan secara makro ekonomi, sehingga dapat menggairahkan kembali industri pembiayaan. (Riki)