BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Riau tetap dapat jatah beras impor. Meski kewenangan itu ada di pemerintah pusat.
Hal ini diungkapkan oleh Humas Bulog Drive Riau-Kepri, Fadli, kepada bertuahpos.com, Selasa 20 Maret 2018 di Pekanbaru.
“Beras impor itu tetap akan dibagi (disebar) ke semua daerah termasuk di Riau. Jadi Riau tetap dapat jatah beras impor,” katanya.
Dia menambahkan, beberapa waktu lalu ada rencana memasukkan beras impor melalui pelabuhan Dumai. Dengan jumlah sekitar 10 ribu ton, namun itu batal.
Namun demikian rencana impor pemerintah tetap jalan dan Riau kebagian jatah beras impor itu untuk disebar ke masyarakat.
Baca:Â DPRD Riau: Bulog Harus Beli dan Berikan Harga yang Bersaing Untuk Gabah Petani
Kabid Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Riau, Asril Encik, juga menjelaskan hal demikian.
Biasanya untuk beras impor, kata dia, Riau tetap dapat jatah. Mengingat Riau bukan daerah produsen beras.
Soal kebijakan impor, Pemprov Riau secara umum memberikan dukungan, sebab ini ihwal hajat hidup orang banyak dan diatur dalam Undang-Undang.
“Kalau kondisinya sudah tidak memungkinkan, kan tidak bisa juga ditunggu. Terpaksa impor beras. Logikanya sederhananya seperti itu. Karena soal beras ini kan kebutuhan masyarakat banyak,” sambungnya.
Sebelumnya, sebanyak 20 ribu ton beras impor asal India dan Pakistan telat masuk.
Seharunya beras impor itu sudah masuk ke Tanah Air pada Maret 2018 ini. Namun ternyata beras itu baru akan masuk pada Mei nanti.
“Pemerintah memang menetapkan batas waktu pengiriman beras impor adalah hingga akhir Maret 2018,” kata Menko Koordinator Bidang Perekonomian RI Darmin Nasution.
Dia menambahkan, dengan perpanjangan itu, impor beras akan sesuai dengan kuota yang ditetapkan sebesar 500 ribu ton.Â
“Beras akan datang pada Maret ini. Yang meleset hanya dari India dan Pakistan. Tidak banyak. Kira-kira 20 ribu ton. Itu nanti dia masuknya Mei,” ujarnya.
Hingga akhir Februari 2018, Perum Bulog telah merealisasi impor beras sebesar 261 ribu ton dari komitmen sebesar 281 ribu ton. Ia mengatakan, Bulog akan menggenapkan impor beras hingga mencapai 500 ribu ton.Â
“Thailand dan Vietnam itu sanggup. Tapi India dan Pakistan tidak sanggup,” ujar Darmin. (bpc3)