BERTUAHPOS — Di tengah dominasi motor-motor berteknologi injeksi, keberadaan Honda Beat karbu atau versi karburator ternyata masih eksis dan diminati di pasar sepeda motor bekas. Meski usianya sudah tak muda lagi, skuter otomatis ini tetap menjadi pilihan utama bagi sebagian konsumen motor bekas di Pekanbaru.
Honda Beat generasi pertama yang diluncurkan tahun 2008 hingga 2012 ini, belum dilengkapi sistem Programmed Fuel Injection (PGM-FI), melainkan masih mengandalkan sistem karburator dalam menyalurkan bahan bakarnya. Namun siapa sangka, justru karakter klasik inilah yang membuat Beat Karbu tetap dicari hingga kini, khususnya di Kota Pekanbaru.
Akif Ramadhan, pengusaha jual beli motor bekas, mengakui bahwa Beat Karbu masih menjadi motor paling laris di pasaran, khususnya di Pekanbaru, jika dibanding versi injeksinya. “Untuk penjualan terlaris tetap Beat Karbu sampai saat ini,” ujarnya, Selasa, 15 April 2025.
Bahkan dari sisi harga, Beat Karbu tak kalah saing. Berdasarkan pantauan Bertuahpos di beberapa situs marketplace, harga jual Honda Beat Karbu kerap lebih tinggi dibandingkan Beat Injeksi keluaran tahun 2014. Menurut Akif, hal ini disebabkan oleh faktor kemudahan perawatan dan karakter mesin yang dianggap lebih tahan banting.
Arjuna, yang juga pengusaha jual beli motor bekas di Pekanbaru, juga mengakui bahwa Honda Beat Karbu lebih mudah dirawat. “Beat Karbu rawatnya gampang ketimbang injeksi, kalaupun ada kerusakan biasanya ringan dan gampang ditangani,” jelasnya.
Fakta menarik lainnya, Akif pernah menjual Beat Karbu dan Beat Injeksi dengan harga yang sama. Namun, konsumen tetap memilih Beat Karbu. “Pagi tadi saya posting dua motor itu, sama-sama sehat, harga juga sama. Tapi yang laku duluan Beat Karbu,” ungkapnya.
Selain keunggulan teknis, desain Honda Beat Karbu yang ramping dan ringan juga menjadi daya tarik tersendiri. Desain ini dinilai lebih simpel dan cocok untuk kebutuhan mobilitas sehari-hari, terutama di jalanan sempit atau padat.
Dengan berbagai kelebihan tersebut, Beat Karbu seolah membuktikan bahwa teknologi baru belum tentu sepenuhnya menggeser motor-motor lama. Eksistensinya justru menegaskan bahwa nilai klasik dan kemudahan perawatan tetap menjadi pertimbangan utama bagi sebagian besar konsumen.***
(Habibie)