BERTUAHPOS – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, mengungkapkan bahwa sejak 2021 hingga 2024, tidak ada satu pun daerah di Provinsi Riau yang mendapatkan dana hibah rehabilitasi pascabencana. Padahal, pemerintah pusat telah menyiapkan anggaran hingga setengah triliun rupiah untuk program tersebut.
Suharyanto menegaskan bahwa ketiadaan bantuan untuk Riau bukan karena anggaran tidak tersedia atau daerah ini sudah dianggap surplus dana. Melainkan, disebabkan oleh tidak adanya pengajuan dari pemerintah daerah di Riau.
“Kenapa bisa begitu? Apakah Riau sudah cukup atau berlebih anggarannya? Atau mungkin belum tahu ada anggaran ini? Silakan gubernur sampaikan kembali ke bawahannya untuk memanfaatkan anggaran ini, karena Riau tidak mengajukan,” ujar Suharyanto dalam keterangannya, Senin, 28 April 2025.
Menurut dia, persyaratan untuk mendapatkan hibah ini juga tidak sulit. Daerah hanya perlu mengajukan proposal sesuai kebutuhan rehabilitasi pascabencana, seperti pembangunan infrastruktur, perbaikan jembatan, hingga fasilitas umum lainnya yang terdampak bencana.
Ia mencontohkan, pada tahun 2025 ini terdapat tiga daerah di Riau yang sedang dalam proses pengajuan, yaitu Kabupaten Kuantan Singingi, Pelalawan, dan Rokan Hulu. Suharyanto menekankan bahwa daerah lain seharusnya juga bisa memanfaatkan peluang ini seperti daerah-daerah lain di Indonesia.
“Kalau daerah lain bisa, kenapa Riau tidak bisa? Jumlah bantuannya pun tergantung dari besar kecilnya pengajuan yang disampaikan,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Suharyanto kembali mengingatkan pentingnya hibah rehabilitasi ini untuk membantu percepatan pembangunan daerah pascabencana. Ia mendorong agar pemerintah daerah lebih aktif mengusulkan kebutuhan mereka, sehingga pemulihan infrastruktur dan layanan publik bisa berjalan optimal.
“Kami siap menyalurkan bantuan, asalkan prosedurnya dipenuhi. Ini untuk kepentingan masyarakat banyak,” pungkasnya.***