BERTUAHPOS.COM — Harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) diperkirakan mengalami pelemahan pada pekan ini. Faktor utama yang mempengaruhi pergerakan harga adalah lemahnya ekspor dalam beberapa waktu terakhir.
Trader minyak sawit, David Ng, menyebutkan bahwa permintaan CPO dari India, salah satu importir terbesar, terus menurun dalam beberapa pekan terakhir. Namun, ia optimistis kondisi ini bisa membaik menjelang akhir pekan mendatang.
“Kami memperkirakan harga CPO akan bergerak di kisaran 4.500 Ringgit Malaysia hingga 4.700 Ringgit Malaysia per ton,” ujar David Ng, dikutip dari Bernama.
Sementara itu, Senior Trader Interband Group of Companies, Jim Teh, memiliki pandangan berbeda. Ia memperkirakan harga CPO justru akan bergerak lebih rendah, berada di kisaran 4.100 Ringgit Malaysia hingga 4.300 Ringgit Malaysia per ton.
Prediksi ini muncul meskipun laporan terbaru dari Malaysian Palm Oil Board (MPOB) menunjukkan penurunan stok minyak sawit olahan di Malaysia.
Menurut laporan MPOB, stok minyak sawit olahan Malaysia turun 2,9% menjadi 790.817 ton pada Januari 2025, dari sebelumnya 814.426 ton pada Desember 2024. Secara keseluruhan, total stok minyak sawit anjlok 7,55% menjadi 1,58 juta ton, dibandingkan dengan 1,71 juta ton pada bulan sebelumnya.
Pada pekan lalu, harga CPO mayoritas mengalami penguatan. Berdasarkan data mingguan (Jumat ke Jumat), kontrak berjangka CPO untuk Februari 2025 turun 56 Ringgit Malaysia menjadi 4.425 Ringgit Malaysia per ton.
Sebaliknya, kontrak Maret 2025 mengalami kenaikan 99 Ringgit Malaysia menjadi 4.700 Ringgit Malaysia per ton, sementara April 2025 naik 88 Ringgit Malaysia menjadi 4.592 Ringgit Malaysia per ton.
Untuk kontrak Mei 2025, harga meningkat 90 Ringgit Malaysia menjadi 4.499 Ringgit Malaysia per ton. Sementara kontrak Juni dan Juli 2025 masing-masing naik 84 Ringgit Malaysia dan 60 Ringgit Malaysia, menjadi 4.404 Ringgit Malaysia dan 4.321 Ringgit Malaysia per ton.
Dengan adanya perbedaan pandangan dari para analis serta fluktuasi harga kontrak berjangka, investor akan terus mencermati pergerakan pasar CPO dalam beberapa waktu ke depan.***