BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, meyakini keikutsertaan perusahaan sawit di Riau dalam Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) adalah sebuah keharusan. Sebab hal ini akan sangat berdampak pada pasar CPO.Â
“Otomatis kalau memang perusahaan (industri) sawit di Riau ini ingin ekspornya berkembang, ya harus ISPO. Ini salah satu syarat bagi produk mereka untuk bisa masuk ke pasar ekspos,” katanya, Senin (6/11/2017).Â
ISPO kini sudah menjadi salah satu syarat yang wajib untuk dipenuhi industri sawit. Di Riau, kata Andi Rachman, Pemprov Riau mengklaim sudah berikan dorongan kepada industri sawit untuk menyelesaikan persyaratan itu.Â
Dia menyebut, masalah ini berkaitan erat dengan persaingan pasar. Sebab ini menjadi tuntutan pasar. Jika tidak, maka hasil produksi sawit oleh industri dengan sendirinya akan kalah dalam pasar.Â
Sertifikasi berkelanjutan merupakan komitmen pemerintah untuk menghasilkan industri kepala sawit lestari. Sertifikasi tersebut dilaksanakan berdasarkan pada Keputusan Menteri Pertanian Nomor 11/Permen/OT.140/3/2015 Junto Nomor 19/Permen/OT. 140/3/2011 dalam bentu sertifikasi ISPO.Â
Skema ISPO sendiri merupakan sistem komprehensif dengan mengevaluasi dan meninjau keseluruhan aspek proses produksi minyak sawit termasuk aspek legal dari konsesi. Ada 7 prinsip, 41 kriteria, dan 127 indikator yang harus dipenuhi oleh industri sawit untuk mendapatkan sertifikat ini. (bpc3)