Menteri BUMN, Erick Thohir – (Foto: Net)
BERTUAHPOS.COM – Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Erick Thohir membalas komentar Ketum Demokrat SBY soal kasus Jiwasraya. Sebelumnya SBY mengunggah sebuah postingan di akun FB-nya dengan mengatakan ada pihak yang dibidik dan dijatuhkan dengan memanfaatkan kasus Jiwasraya. Salah satunya yakni Erick Thohir sendiri.
“Saya rasa gini lho, kalau jabatan itu kan sesuatu yang bisa setiap saat hilang. Yang penting kita sebagai manusia tidak merubah karakter kita, jati diri kita karena jabatan. Jabatan itu bisa anytime (hilang),” kata Erick di Jakarta, seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Sementara itu, soal kasus Jiwasraya, kata Erick sudah rampung dilaporkan dan tinggal menunggu jawaban dari DPR RI. Sebelumnya, SBY mengaku mendapatkan informasi tentang kasus Jiwasraya. Hal itu ia tuangkan dalam surat panjang berjudul “Penyelesaian Kasus Jiwasraya Akan Selamatkan Negara dari Krisis yang Lebih Besar,” yang diunggah di laman resmi Facebooknya, Senin sore kemarin.
SBY mengatakan, awal Januari 2020, isu Jiwasraya makin ramai dibicarakan ditambah dengan isu Asabri. SBY menuliskan, sejumlah anggota DPR RI dari Partai Demokrat menyebut, yang menggebu-gebu untuk membentuk Pansus berasal dari kalangan partai-partai koalisi. Namun, belakangan diketahui koalisi pendukung pemerintah lebih memilih Panja, bukan Pansus
“Ketika saya gali lebih lanjut mengapa ada pihak yang semula ingin ada Pansus, saya lebih terperanjat lagi. Alasannya sungguh membuat saya ‘geleng kepala’,” kata SBY.
Menurut SBY, alasan di balik ngototnya pembentukan Pansus, katanya untuk menjatuhkan sejumlah tokoh. “Ada yang ‘dibidik dan harus jatuh’ dalam kasus Jiwasraya ini. Menteri BUMN yang lama, Rini Sumarno harus kena. Menteri yang sekarang Erick Thohir harus diganti. Menteri Keuangan Sri Mulyani harus bertanggung jawab. Presiden Jokowi juga harus dikaitkan,” tulisnya.
SBY menambahkan, mendengar berita seperti itu, meskipun belum tentu benar dan akurat, diapun bersikap. “Sikap saya adalah tak baik dan salah kalau belum-belum sudah main ‘target-targetan’,” katanya. (bpc3)