BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Ketersediaan gas elpiji dan sembako harus selalu mendapat pengawasan yang ketat dari Pemda. Keduanya merupakan bagian tak terpisahkan bagi masyarakat, apalagi di tengah pandemi corona seperti ini.
Di sisi lain, sebentar lari Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri. Sembako dan Elpiji acap lagi menimbulkan masalah baru. Keduanya berpotensi menimbulkan masalah sosial baru jika pemerintah masih bersantai ria seperti biasanya.
“Kami tahu betul dampak apa yang akan timbul jika sembako dan harga elpiji bermasalah. Masyarakat akan protes. Itu jangan sampai terjadi di tengah kondisi seperti ini,” ungkap Kabid Perdagangan Dalam Negeri, Disperindag Riau, Lisda Erni.
Dia menuturkan, aktivitas pemantauan terhadap ketersediaan dan harga gas elpiji serta sembako terus dilakukan.
“Untuk gas elpiji 3 Kg saat ini masih aman, karena permintaan tabung gas elpiji 3 Kg pada situasi dan kondisi saat ini memang sedikit berkurang karena Usaha Kecil Menengah (UKM) banyak yang tutup karena adanya pemberlakukan Work From Home (WFH) pasca pandemi covid-19,” ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan dari data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Riau untuk harga komoditi bahan pangan pokok tanggal 14 April masih stabil, kecuali untuk harga gula pasir yang masih mengalami kenaikan mencapai Rp 18.000 kg. Dan untuk Harga Eceran Tertinggi (HET) gas elpiji ukuran 3 kg Rp 18.000 ribu pertabung. (bpc3)