BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pemprov Riau didorong untuk lebih terbuka dalam menyusun rencana program kerja sektor perikanan, sebab potensi ini dianggap begitu menjanjikan sebagai sektor baru bagi pebisnis.Â
Namun selama ini jarang sekali stakeholder dilibatkan, sehingga sektor perikanan di Riau tidak masuk dalam daftar antrean investasi sejumlah investor.Â
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Riau Bhudi Febriadi kepada bertuahpos.com, Rabu (15/11/2017).Â
“Stakeholder tidak dilibatkan. Ini mungkin program kerja pemerintah, ya. Tapi stakeholder tidak dilibatkan. Padahal di HIMPI itu banyak sekali pemain di sektor perikanan,” katanyaÂ
“Saya sendiri di Tembilahan buat perumahan agro bisnis. Type 36 lahannya luas, karena di bagian belakangnya bisa dibuat kolam ikan. Bibitnya dari HIPMI dan hasilnya dijual ke HIPMI lagi,” ujar Bhudi.Â
Dia juga mendorong masalah ini menjadi fokus perhatian DPRD Riau, agar bisa menerbitkan satu Perda yang kemudian jadi acuan bagi bank daerah untuk memprioritaskan bantuan modal kepada anak-anak muda di Riau.Â
“Tentu saja yang lebih soft persyaratannya, dan HIPMI akan mengajukan diri sebagai pendampingan terhadap pelaksanaannya. Ini menurut saya yang menjadi kendala,” tambahnya.Â
“Kami juga tidak mengklaim kalau organisasi ini bisa segalanya, tapi memang selama ini stakeholder tidak dilibatkan. Makanya tidak ada yang mau garap sektor perikanan,” sambung Bhudi. (bpc3)