Seperti dilansir strategimanajemen.net, dana darurat mungkin menjadi amat krusial persis pada saat-saat tersebut diatas. Sebab dengannya Anda dan keluarga masih bisa menopang hidup, dan membeli lauk untuk makan besok. Atau untuk biaya sekolah anak-anak.
Pakar strategi bisnis, Yodhia Antariksa, menjelaskan bahwa dana darurat juga bisa membuat Anda tidak perlu mengambil Kredit Tanpa Agunan (KTA) demi uang cash buat hidup. Lalu kelak, dikejar-kejar debt collector karena telat bayar cicilan.
Menurut Yodhia, salah satu risiko terbesar menjadi karyawan adalah di-PHK. Pertanyaan: jika bulan depan Anda dipecat, berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk mendapatkan pekerjaan baru? Makin lama, makin menunjukkan harga jual diri seseorang itu tidak begitu bagus di pasaran.
“Your marketability. Ini adalah kecakapan Anda untuk menjual skills yang Anda miliki, demi mendapatkan pekerjaan bagus dengan relatif cepat,” ujar CEO PT Manajemen Kinerja Utama itu.
Jika Anda seorang pebisnis, maka juga akan menghadapi risiko yang kadang brutal: jualan tidak laku, modal kerja lenyap, dan pelan-pelan bisnis bangkrut. Kalau begini, bulan depan mau pake uang siapa untuk makan?
Atau ada kemungkinan lain: tiba-tiba ada anggota keluarga Anda yang jatuh sakit dan membutuhkan biaya signifikan. Dan sayangnya, anggota keluarga ini belum daftar BPJS.
Dalam kondisi seperti itu – saat dipecat dari kantor atau bisnis kolaps atau kena musibah, maka dana darurat mungkin bisa menjadi sang penyelamat. Menyelamatkanmu dari terjun ke jurang kemiskinan yang meletihkan. Menyelamatkan kamu dari rasa malu karena harus hutang sana – sini demi mempertahankan hidup.
Berapa idealnya besaran dana darurat? Para ahli perencanaan keuangan menyarankan itu sekitar 12 kali gaji/penghasilan atau bisa juga 12 kali biaya hidup bulanan. Jadi kalau biaya hidup bulanan anda adalah Rp5 juta, maka dana darurat sebaiknya adalah Rp60 juta/bulan.
Rp60 juta itu yang disimpan dalam brankas. Tidak boleh diutak-utik. Juga dana itu berbeda dengan dana investasi.
Dari mana menyiapkan dana darurat ini?Sebaiknya ditabung dari jatah penghasilan bulanan. Menurut rumus personal finance, formula pengeluaran penghasilan itu seperti ini:
30 persen untuk biaya hidup.
30 pesen untuk bayar cicilan atau utang atau kredit yang dimiliki.
30 persen untuk investasi
10 persen disiapkan untuk dana darurat.
Jadi kalu gaji Anda Rp10 juta, maka Rp3 juta untuk biaya hidup, Rp3 juta untuk bayar cicilan, Rp3 juta untuk investasi dan Rp1 juta untuk disimpan buat dana darurat. Apakah Anda sudah sanggup melakukan pembagian seperti ini? Kalau sudah bisa atau bahkan lebih, bersyukurlah. (VIva)