BERTUAHPOS.COMÂ – Menerawang 15 tahun ke depan, perbankan digital diyakini bakal mengontrol industri keuangan dunia. Bahkan 2 miliar penduduk bumi akan naik tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Laporan terbaru yayasan Gates Foundation menyebutkan telepon seluler (Ponsel) akan menjadi kunci dalam mengatasi rendahnya penetrasi perbankan di kalangan orang miskin.
Dalam laporan tahunan yang dilansir akhir pekan lalu, Gates Foundation menguraikan visi untuk 15 tahun ke depan. Salah satunya adalah membantu orang miskin mengubah hidupnya dengan memberikan akses ke fasilitas mobile banking.
Mengutip businessinsider, diperkirakan sekitar 25 miliar orang dewasa di dunia saat ini tidak memiliki rekening bank. Hal ini menghambat efektivitas mereka dalam mengolah aset yang dimiliki.
Kurangnya akses layanan keuangan yang efisien telah membuat masyarakat miskin membuang-buang waktu dan uang yang berharga. Mereka hanya menghamburkan uang atau membayar bunga yang tinggi kepada rentenir.
Gates Foundation memprediksi pada 2030, sebanyak 2 miliar orang yang tidak memiliki rekening bank akan melakukan pembayaran dan pembelian dengan Ponsel mereka. Mereka juga akan menggunakan alat komunikasi ini untuk menyimpan uang melalui penyedia mobile money yang akan memberikan berbagai layanan keuangan -mulai dari pinjaman hingga rekening tabungan.
Meski masyarakat miskin umumnya memiliki dana minim, laporan Gates Foundation menunjukan biaya marjinal dalam menciptakan transaksi digital mendekati nol. Apalagi lebih dari 70 persen orang dewasa di negara-negara berkembang memiliki ponsel.
Ini berarti perusahaan mobile banking akan menerima komisi dalam jumlah kecil dari jutaan transaksi dengan biaya yang murah. Dengan cara ini, perusahaan mobile banking akan mendapatkan keuntungan dari layanan mereka bahkan bagi individu yang paling miskin.
Laporan tersebut kemudian mencontohkan bKash, sebuah penyedia mobile money dari Bangladesh. Perusahaan ini telah memproses 2 juta transaksi seperti hari dengan nilai mencapai US$ 1 miliar setiap bulan. Namun akses ke bKash masih tidak seimbang. Masalahnya, 76 persen pria Bangladesh memiliki ponsel sementara yang wanita hanya 46 persen.
Masalah akses yang tidak proporsional ini hanya satu tantangan yang dihadapi industri mobile banking. Lainnya termasuk peraturan pemerintah, yang di banyak negara membatasi perbankan digital dan kurangnya lokasi di mana orang dapat mengubah uang digital mereka ke dalam kas dan sebaliknya.(Dream.co.id)