BERTUAHPOS.COM (BPC),PEKANBARU– Nasib Pasar Cik Puan Kota Pekanbaru hingga kini tidak jelas nasibnya. Pantauan bertuahpos.com, aset pemko senilai Rp 20 miliar ini hanya dijadikan tempat parkir.
Menanggapi hal ini, Asisten I Setdako Pemko Pekanbaru, M Noer pihaknya tengah mencari waktu untuk ekspos dengan Plt Gubernur Riau, Arsyad Juliandirachman dan Walikota Pekanbaru, Firdaus MT. “Kita mencari waktu untuk mengekpos hasil kerja tim. Mudah-mudahan secepatnya akhir tahun kita sudah dapat kesimpulannya,” katanya, Selasa (24/11/2015).
Mengenai rencana pembangunan diambil alih pihak swasta, M Noer tidak bisa memastikannya. “Karena kita belum mendapat kesimpulannya, jadi kita tidak bisa pastikan. Tetapi alternatifnya itu,” sebutnya.
Namun kata M Noer saat timnya bertemu dengan plt Gubri menyampaikan sama-sama ingin Pasar Cik Puan tersebut diselesaikan. “Tapi tentunya kita tidak mau gegabah. Tunggu ada kesimpulan dari masalah ini,” katanya.
Dirinya menyebutkan perihal nasib aset Rp 20 miliar ini sudah mulai terlihat titik terang. “Tapi masih belum ada kesimpulan. Harapan dalam waktu dekat ini bisa didapat, karena ini harapan masyarakat dan para pedagang juga,” sebutnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemko Pekanbaru, yang menyebutkan bahwa lahan yang dibangun untuk pasar tersebut sebagai aset Pemko, namun secara bukti otentik yang menyatakan lahan itu adalah milik Pemko Pekanbaru, tidak ada, karena Pemko tidak memiliki surat baik berupa SKGR maupun berupa SHM.
Pada tahun 2010 lalu, Pemko juga pernah diperintah untuk menghentikan pembangunan pasar tersebut. Karena Pemerintah Provinsi Riau mengklaim bahwa lahan yang dipakai untuk membangun pasar itu adalah milik Pemprov Riau.
Namun Herman Abdullah yang pernah menjabat sebagai Walikota Pekanbaru selama dua periode menolak Pasar Cik Puan dibangun melalui pihak ketiga. Sebab dikhawatirkan rencana Firdaus MT melanjutkan pembangunan dengan investor, maka merugikan pedagang, sebab akan dibebankan sewa yang tinggi. Padahal mayoritas pedagang di pasar tersebut merupakan yang bermodal kecil. (Riki)