BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Awal tahun 2014 lalu PT Asian Pacific Resource International Limited (APRIL) diduga telah melanggar komitrmen soal Kebijakan Pengelolaan Hutan Lestari, atau Subtainable Forest Manajement Policy (SFMP). Hal ini membuktikan komitmen RAPP hanya omong kosong belaka.
Â
Ironisnya, komitmen ini secara terang-terangan mereka umumkan ke publik pada 28 Januari 2014 lalu. Tapi realisasi di lapangan membuktikan PT RAPP anak Grub APRIL ini telah melakukan penebangan hutan alam dan melakukan penggalian lahan gambut untuk kanal.
Â
“Komitmen mereka itu semuanya hanya omong kosong,” ujarJuru kampanye Media Greenpeace Indonesia Zamzami kepada bertuahpos.com.
Â
Dikatakannya, dari fakta ini sudah jelas membuktikan bahwa tidak ada itikad baik dari RAPP untuk menepati janjinya dalam proses pengelolaan hutan secara baik.
Â
Sebelumnya seperti yang dikutip pada mongabay.com, kronologis kejadian berlangsung pada 28 Maret 2014 lalu. Masyarakat Desa Bagan Belibur bagian selatan dan Desa Lukit, Kecamatan Merbau, Pulau Padang, Kabupaten Meranti ini, menemukan aktifitas perusahaan RAPP dengan menggunakan alat berat, melakukan penebangan hutan dan penggalian kanal.
Â
Peristiwa itu kembali membuat amarah warga setempai memanas dan memicu konflik sosial antar warga dan pihak perusahaan. Padahal sejak awal, pihak RAPP menyatakan diri setuju untuk melakukan pengelolaan hutas lestari atau berkelanjutan.
Â
“SMFP ini sepertinya tidak memberikan dampak apa-apa. Buktinya beberapa kasus pelanggaran masih dilakukan oleh Perusahaan RAPP,” tambah Zamzami.
Â
Direktur RAPP Mulia Naulia yang dikonfirmasi BertuahPos.com hingga kini belum memberikan tanggapannya, termasuk pesan yang dikirim ke nomor selulernya.(melba)