BERTUAHPOS — Tahukah Anda, bahwa dulunya Lopek Bugi adalah salah satu santapan istimewa bagi para bangsawan? Kini, kuliner khas Kampar itu, menjadi salah satu oleh-oleh khas Riau.
Ya, Riau tak hanya kaya akan budaya dan adat istiadat, tapi juga punya beragam kuliner tradisional yang menggugah selera. Salah satunya adalah Lopek Bugi, makanan khas dari Kabupaten Kampar yang kini mulai digemari oleh semua kalangan masyarakat, termasuk wisatawan yang datang ke Riau.
Lopek Bugi terbuat dari beras ketan yang dibungkus daun pisang dan diisi dengan kelapa parut manis. Rasanya legit dan gurih, cocok disantap sebagai camilan atau teman minum teh. Dahulu, kuliner ini bukanlah makanan biasa — tapi hanya disajikan dalam acara adat untuk para bangsawan.
Kepada Bertuahpos Senin, 28 April 2025, Citra, sudah sejak lama menjadi produsen Lopek Bugi di kawasan Danau Bingkuang, Kampar. Dia mengatakan “…dulunya makanan ini dianggap mewah dan eksklusif.”
Tapi sekarang, siapa saja bisa menikmatinya. Kuliner ini sudah banyak dijual di toko oleh-oleh khas Riau, teritama di pinggir jalan lintas Pekanbaru–Bangkinang, terutama di Desa Danau Bingkuang.
Dengan harga Rp10.000 per bungkus, kuliner ini cukup terjangkau untuk semua lapisan masyarakat. Cita rasanya yang tetap khas meski dijual secara massal membuat makanan ini tetap jadi favorit. Bentuknya yang sederhana namun unik juga jadi daya tarik tersendiri bagi pembeli.
Banyak pengendara yang menyempatkan diri berhenti di Desa Danau Bingkuang hanya untuk membeli makanan tradisional ini sebagai oleh-oleh.
Popularitas jajanan khas ini pun terus meningkat, rasanya tidak lengkap jika melintasi jembatan desa danau bingkuang tidak mengunjungi tempat oleh-oleh ini.
Kini, Lopek Bugi bukan hanya simbol makanan bangsawan masa lalu, tapi juga bukti bahwa kuliner tradisional bisa terus hidup dan dinikmati semua kalangan. Dari Kampar untuk seluruh Indonesia, Lopek Bugi adalah makanan lokal yang patut dibanggakan.***
— Habibie