BERTUAHPOS — Di balik sebuah usaha, kerap tersimpan kisah perjuangan dan pengorbanan besar. Begitu pula dengan perjalanan Ridho Prayoga, pemilik Toko Ridho Gypsum dan usaha interior yang beralamat di Jalan Ngaso, Ujung Batu, Riau.
Ridho bukanlah pengusaha yang langsung terjun ke dunia bisnis sejak awal, melainkan seorang mantan karyawan finance di salah satu perusahaan terkemuka di Pekanbaru.
Namun, semangat untuk menciptakan perubahan besar dalam hidup membuatnya mengambil keputusan berani resign dari pekerjaan tetapnya dan memilih jalan sebagai pengusaha.
Berbekal pengalaman dan ilmu yang diwariskan oleh sang ayah—seorang spesialis interior berpengalaman—Ridho mulai membangun bisnisnya dari nol. Ia percaya bahwa keberhasilan tidak datang tanpa keberanian untuk mengambil risiko.
Langkah awalnya dimulai dengan menerima jasa pemasangan interior rumah dan kantor, dengan mengandalkan keterampilan serta ketekunan dalam memberikan hasil terbaik bagi para pelanggannya.
Seiring berjalannya waktu, Ridho menyadari bahwa permintaan terhadap plafon juga tinggi dan berkaitan erat dengan dunia interior yang ia geluti.
Melihat peluang tersebut, ia memberanikan diri untuk memperluas usahanya dengan membuka toko yang menjual bahan baku plafon. Inilah awal berdirinya Toko Ridho Gypsum dan Interior, yang kini menjadi salah satu toko andalan masyarakat Ujung Batu dan sekitarnya untuk kebutuhan interior dan plafon.
Tidak hanya menjual bahan baku seperti gypsum, hollow, dan perlengkapan plafon lainnya, Ridho juga menyediakan jasa pemasangan yang ditangani oleh tukang-tukang berpengalaman.
Dengan mengutamakan kualitas dan pelayanan, usahanya pun menarik perhatian konsumen dari berbagai kalangan.
“Alhamdulillah toko makin berkembang karena kita mengutamakan kualitas dan pelayanan yang intensif ke pelanggan, bukan hanya mencari keuntungan besar tetapi menjaga silaturahmi tetap terjaga,” ujar Ridho pada Bertuahpos, Minggu, 27 April 2024.
Namun, perjalanan Ridho tidak selalu mulus. Salah satu tantangan berat yang pernah ia alami adalah ketika beberapa pelanggan tidak menepati pembayaran setelah proyek selesai. Modal yang tertanam dan tanggung jawab membayar gaji tukang menjadi beban berat.
Baginya, satu atau dua pengalaman buruk dari pelanggan bukanlah alasan untuk mundur. Justru dari pengalaman itulah Ridho belajar mengelola bisnis dengan lebih cermat, termasuk dalam hal kesepakatan pembayaran dan pengelolaan risiko. Ia mulai menerapkan sistem kerja yang lebih rapi dan profesional agar kejadian serupa tidak terulang.
Dengan semangat pantang menyerah dan tekad yang kuat, Ridho terus mengembangkan usahanya. Ia juga aktif membina hubungan baik dengan para pelanggan dan mitra kerja. Konsistensinya dalam menjaga kualitas kerja serta kepercayaan menjadi kunci dalam mempertahankan eksistensi toko miliknya di tengah persaingan yang semakin ketat.
Ridho berharap, ke depannya usahanya bisa membuka lapangan kerja lebih luas dan menjadi solusi kebutuhan interior masyarakat Riau. Ia membuktikan bahwa dengan niat, ilmu, dan keberanian, siapa pun bisa mewujudkan perubahan besar dalam hidup, meski harus dimulai dari langkah kecil yang penuh risiko.***
— Habibie