BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kabar kurang mengenakkan kembali hadir setelah Satelit Terra dan Aqua memantau 160 titik api di Provinsi Riau pada Rabu (24/07/2014).
Padahal tak lama lagi masyarakat akan merayakan hari kemenangan idul fitri bersama keluarga.
Sejak tadi pagi, pantauan bertuahpos.com di Papan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang terletak di Simpang Mal SKA dan depan Kantor Walikota Pekanbaru menunjukkan status sedang.
Bahkan tadi Kamis pagi (24/07/2014) kumpulan asap tampak menyelumuti langit-langit kota. Tentunya hal ini mendapat reaksi keras dari masyarakat yang bermukim di Negeri lancang kuning.
Seperti yang disampaikan Suma Wardana, seorang mahasiswa di perguruan tinggi negeri Pekanbaru. Dirinya mengaku heran kenapa kabut asap meski sudah jadi persolan nasional, pemerintah Riau masih belum bisa mengatasinya.
“Seperti dibiarkan begitu saja terjadi tiap tahunnya,” keluhnya Kamis (24/07/2014).
Menurutnya meski belum belum bisa diatasi secara maksimal, seharusnya pemerintah bisa meminimalisir terjadinya kabut asap jauh hari. “Setidaknya dengan menegakkan aturan tentang pembakaran hutan dengan tegas.
Bukan hanya memasang pamfet dilarang membakar hutan,” kesalnya.
Drinya menambahkan jangan sampai pemerintah Riau tersemat kata pepatah yang menyebutkan hanya keledai bodoh yang masuk lubang yang sama.
“Karena tiap tahun terjadi kabut asap, tak teratasi. bahkan semakin buruk saja.” sebutnya.
Hal serupa disampaikan Nia Nurul Syahara kepada bertuahpos.com. Mahasiswi ini menyebutkan dampak akibat asap tidaklah bisa diremehkan. “Bisa menyebabkan Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)
bahkan penyakit paru-paru akut,” sebutnya.
Untuk itu dirinya berharap Pemerintah Riau mesti bertindak keras melihat siapa yang bertanggungjawab atas asap tersebut. “Penindakan terhadap pelaku harus bisa menjerakan,” ujarnya.
Seperti diinfokan sebelumnya Pemerintah Provinsi Riau memperpanjang status siaga darurat bencana kabut asap melalui Surat Keputusan Gubernur Riau Nomor Kpts. 453/VI/2014. Sebagai bentuk upaya antisipasi kebakaran hutan dan lahan status siaga darurat bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau berlangsung dari 23 Juni 2014 hingga 30 November 2014. (riki)