BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Sudah masuk tahun 2016, peletakan batu pertama, pembukaan gerbang masuk tol Riau, Pekanbaru-Dumai, belum juga terealisasi. Padahal Plt Gubernur Riau Arsadjuliandi Rachman, setelah melakukan pertemuan dengan pihak kementerian PU di ruang rapatnya beberapa bulan sebelum akhir tahun 2015 lalu, sepakat bahwa pembangunan jalur bebas hambatan itu akan digesa akhir tahun lalu.
Kabar itu seolah hanya sebatas rencana diatas kertas. Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Riau juga tidak bisa mmebrikan jawaban, kapan pastinya seremoni peletakan batu pertama itu dilaksanakan. “Perkebangannya, kita tunggu Pak Plt saja lah,” katanya.
Dia menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi Riau sudah melakukan persiapan secara teknis untuk roundbreaking tol Pekanbaru-Dumai itu. “Tapi kapan roundbreakingnya, Pak Plt baru pulang dari Jakarta. Kita tunggulah informasinya,” sambung Masperi..
Dia menambahkan, salah satu agenda Andi Rachman ke Jakarta untuk menjumpai Menteri BUMN, membahas dan menetukan dimana titik peletakan batu pertama itu akan dimulai. Sementara dari sisi teknis, informasi yang dia terima dari Dinas PU, pelaksanaannya sekitar tanggal 26 Januari tahun ini. Secara teknis mereka sudah mempersiapkan.
Tiga titik pintu masuk tol yang akan dibuka diantaranya, pintu Pekanbaru di daerah Muara Pajar, Siak dan Dumai. “Mau dari pangkal boleh, tengah boleh, dari ujung juga boleh. Pak Presiden silahkan punya kesempatan dimana,” ujarnya.
Sebelumnya, pada tanggal 17 November 2015 lalu, Dirjen Kementerian Bina Marga dan PU RI, Hediyanto W Husaini mengatakan, ada tiga titik pintu masuk untuk pembangunan jalur bebas hambatan atau tol Pekanbaru-Dumai, Riau.
Pemerintah sudah menetapkan bahwa pembangunan tol Pekanbaru-Dumai ini sifatnya beriringan antara proses pembangunan jalan dan pembebasan lahannya. Setelah dipastikan jalur pintu masuk, peletakan batu pertama dilaksanakan.
“Sifatnya simultan, sambil pembebasan, pembangunan tol tetap jalan. Paling lambat awal Januari sudah jalan,” katanya.
Soal RTRW Riau yang belum selesai, Kata Hediyanto, pihaknya sudah melakukan antisipasi dengan membentuk tim terpadu. Namun demikian, pembahan lebih intens soal RTRW akan dilakukan dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (Melba)