Â
Kesan itu disampaikan Qayyum kepada bertuahpos.com saat mengunjungi rumah duka di jalan pasir putih, Siak hulu, Pekanbaru Riau. “Beliau seorang tokoh yang menjadi panutan. Banyak hal positif jadi teladan, pertama sikap sabarnya dan keikhlasan,” ujarnya, Sabtu (28/02/2015).
Â
Bahkan bagi Qayyum senyuman dari tokoh masyarakat Riau masih membekas diingatannya. “Yang gak bisa dilupakan senyumnya, menyejukkan kita. Saya ikut merawat beliau cukup lama, walau kondisi sakit beliau masih menunjukkan senyuman, sabar atas penyakit yang menimpanya,” kenangnya.
Â
Qayyum menyebutkan sosok Tennas takkan tergantikan dan tak terlupakan. “Kita seluruh masyarakat Riau merasa kehilangan, sulit mencari sosok pengganti beliau yang memiliki karisma sendiri, baik sebagai orangtua, penasehat, dan tokoh budaya,” tuturnya.
Pria berkacamata ini juga menuturkan akan menjaga dan merawat pohon yang ditanam Tennas Effendi bersama mantan juara dunia tinju Chris Jhon saat penghijauan di Rumah Sakit Aulia (Aulia Hospital). “Iya, pohon budaya yang beliau tanam. Punya pesan agar rumah sakit ini nanti menerapkan kearifan budaya lokal, santun, tolong menolong, dan nilai-nilai positif budaya Riau. Mudah-mudahan kami bisa mewujudkan itu,” tuturnya.
Seperti yang diketahui almarhum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) jalan Amal tak jauh dari kediaman.‬ Selain itu almarhum akan dishalatkan ba’da Zuhur di Masjid Al Fajri, yang tepat berada di belakang rumahnya.‬
Tenas Effendy lahir di Kuala Panduk, Pelalawan, 9 November 1936 dikenal sebagai budayawan dan sastrawan Riau. Sedikitnya terdapat 65 buku yang telah dihasilkan dan yang populer hingga saat ini adalah Buku Tunjuk Ajar Melayu. (Riki)