BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Meski perkembang perkebunan sektor sawit di Riau menduduki peringkat teratas dibanding sektor perkebunan lainnya, namun hasil perkebunan sawit di Riau masih kalah dibanding negara tetangga.
Pengamat Ekonomi Industri UIR Azharuddin M Amin menyebutkan kondisi ini dikarenakan banyak teknologi turunan sawit yang tidak berkembang.
“Kita di Riau ini masih banyak kecolongan soal perkembangan teknologi, dan turunan sektor sawit. Bagaimana tidak, hilirisasi sawit kita hanya sampai CPO. Sementara negara lain bisa melakukan puluhan jenis turunan haris produksi sawit kita,” ujarnya kepada bertuahpos.com, Selasa (06/01/2014).
Jika kondisi ini terus dibiarkan berlanjut, kemungkinan besar sektor perkebunan sawit di Riau akan mengalami lost potensi. Azhar mencontohkan rata-rata 4 hektar kebun sawit bisa menghasilkan 4 juta ton pertahun, sementara industri di Riau punya potensi 10 juta ton per tahunnya.
Akibat lemahnya perkembangan teknologi di sektor perkebunan sawit, Riau hanya mempu memenuhi kebutuhan 7 sampai 8 juta ton per tahun.
“Artinya ada lost potensi sekitar 2 juta ton pertahunnya. Artinya pemerintah kita masih terlalu kurang memperhatikan pertumbuhan teknologi perkebunan sektor sawit tidak berkembang. Bisa jadi masih banyak masyarakat yang menggunakan bubit sawit yang tidak unggul dan tidak memperhatikan perkebunan mereka dengan baik,” tambahnya. (melba)