BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pemprov Riau butuh sosialisasi dalam waktu lama untuk memperkenalkan satu produk baru, di pasar pariwisata Riau. Hal ini terbukti dari sedikitnya produk UMKM yang mengambil peluang. Tanjak dianggap salah satu produk yang memberi peluang baru dalam pasar pariwisata di Riau.Â
Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Didien Junaedy mengatakan, dia melihat potensi pasar Tanjak tidak ubahnya seperti Udeng di Bali. Tinggal bagaimana menciptakan budaya kepada wisatawan untuk kenakan tanjak dalam setiap kunjungannya di Riau.
“Saya rasa kalau untuk pasar jangan khawatir. Dari laporan Dinas Pariwisata Riau saya sudah mendengar kalau tingkat kunjungan wisata di Riau sudah membaik. Tinggal bagaimana mengarahkan ekonomi kreatif untuk terlibat dalam wilayah ini,” katanya, Sabtu (21/10/17).
Tanjak adalah sejenis ikat kepala yang biasa dikenakan oleh orang-orang yang berada dalam linglungan istana pada masa kejayaan kerajaan Melayu di Riau. Bagi orang dulu Tanjak bahkan memiliki makna bagi setiap mereka yang mengenakannya. Modelnya juga beragam. Belakangan Tanjak ramai diperbincangkan dan dikenakan, terutama dalam acara seremoni pemerintah.Â
“Saya sangat setuju kalau Tanjak ini didorong dalam pasar souvenir dan diproduksi dalam jumlah massal oleh UMKM di Riau. Sekali lagi ini peluang. Kalau pemerintah masih lambat untuk sosialisasikan ke UMKM, khawatirnya keburu dilirik orang lain,” sambung Didien. (bpc3)