BERTUAHPOS.COM(BPC), SIAK –  21 April kita baru saja memperingati hari kartini, kini 22 kembali memperingati sebagai  Earth Day atau hari Bumi, dimana hari bumi ini diperingati setiap tahun dalam rangka untuk melestarikan alam dan melindungi bumi dari pemanasan global. Kerusakan bumi sepertinya sudah lama terjadi dan berlangsung. Akan tetapi, upaya perbaikannya seringkali telat. Kita lebih senang memperbaiki dari pada mencegah kerusakan.
Â
Hal demikian disetujui oleh beberapa Komunitas Siak, Anggi selaku Ketua  Komunitas Tong Sampah menilai bumi kian hari semakin memprihatinkan,â€Bumi kita semakin lama semakin memprihatinkan sekali, hari ke hari kita rasakan semakin panas, inilah damapak dari pemanasan global, dan tidak terjaganya hutan kitaâ€ujar Anggi kepada bertuahpos, Jum’at (22/4/2016).
Â
Selain itu ia juga menambahkan dengan bertepatan hari Bumi ini juga harus sadar akan lingkungan, salah satunya yakni dengan mendukung program diet kantong plastik, “Kita sangat mendukung dalam upaya penggurangan penggunaan kantong plastik dengan penerapkan kantong plastik berbayar, supaya dapat mengurangi  penggunakan plastik, sebab untuk menghancurkan kantong plastic bumi butuh waktu 30 tahun,â€kata Anggi.
Â
Selanjutnya ia juga mengatakan cara lain juga kita dapat melakukan penghijauan melestarikan hutan,  dukung supaya tidak menggunakan plastik ,â€Jika kita tidak melakukan pelestarian terhadap lingkungan mulai dari sekarang, apakah kita di waktu 10 tahun kedepan bisa keluar tanpa menggunakan topi, jadi jangan salahkan alam jika cuaca semakin ekstream sebab itu terjadi berkat ulah tangan sendiri,â€sebutnya.
Â
Khusus daerah Siak yang belum terlalu banyak bangunan mari sama-sama kita untuk melestarikan tanaman hijau yang membuat lingkungan serta  budaya hidup yang selaras dengan alam, dengan memerhatikan dampak lingkungan di setiap aktivitas keseharian bisa berawal dari sekup yang paling kecil, yaitu di lingkungan keluarga.
Â
“Apa yang kita lakukan ini juga nantinya untukk kita, dari kita untuk kita,â€tungkas Anggi.
Â
Selain itu Igun sebagai komunitas Eksplore Siak juga mengatakan sebagai hari bumi ini seharusnya kita bersama-sama menjaga bumi,â€Bumikita ini seharusnya kita jaga, tapi sayangnya, sering kali terabaikan,â€sebutnya.
Â
Ia mengibaratkan bumi ini sebagai rumah kalau dirusak pasti  marah, maka terjadilah yang namanya bencana serta pemanasan global. Oleh karenanya rumah (bumi), sering terabaikan, lupa dan hanya sibuk mempercantik sepetak rumah, padahal sepetak rumah yang cantik tadi tidak berguna jika terendam banjir, dan hanya akan terjungkal longsong atau hanya di serbu asap.
Â
“Kita pasti akan marah sekali jika rumah kita tinggal di rusak, jangankan rumah, pondok diladang pun kalau dirusak kita akan sewot, sayangnya kita hanya berfikir, rumah kita hanyalah sepetak yang berdinding dan beratap tempat kita berteduh dan berkumpul bersama keluarga,â€ungkap Igun.
Â
Dengan demikian, rumah yang hanya berdinding gunung dan beratap langit ini di ributkan, hanya diperebutkan dan di rusak, tapi acap kali diabaikan. Selamat hari Bumi. Bisakah dari 365 hari tahun ini, satu hari ini kita berfikir tentang bumi?
Â
Penulis : Ely