BERTUAHPOS.COM Pekanbaru – Rumah sakit (RS) penyedia layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Provinsi Riau mulai menyampaikan keberatan. Mereka menilai, syarat penyelenggaraan program ini terlalu berbelit. Kondisi ini membuat RS mengalami kerugian karena biaya yang dikeluarkan terlalu besar ketimbang biaya yang diberikan BPJS untuk melayani kesehatan masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Riau Zainal Arifin kepada wartawan, Kamis (06/02/14) mengakui sudah menerima laporan dari beberapa rumah sakit. Karena itulah dinkes dan BPJS Riau akan melakukan rapat untuk memantau sejauh mana permasalah tersebut.Â
“Sejauh ini, Dinkes provinsi Riau sudah banyak terima laporan dari rumah sakit karena biaya yang dikeluarkan mereka cukup besar,” ungkapnya. Menurut Zainal Arifin, hal itu wajar-wajar saja terjadi terhadap rumah sakit.Â
Namun demikian, Pihaknya juga meminta agar RS untuk tetap melakukan pelayanan walaupun memang disatu sisi ada kerugian, karena biaya yang dikeluarkan lebih banyak dibandingkan biaya yang ditanggung BPJS alias harus nombok.
Â
“Kalau sakitnya hanya tiga hari pasien bisa pulang, RS untung, tapi kalau berlama-lama tentu tidak akan sesuai kuota dan akan menyebabkan RS Rugi,” ujarnya Zainal. (syawal)