BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Plt Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, mengharapkan seluruh pelaku usaha perkebunan yang ada di Provinsi Riau melaksanakan usaha perkebunan yang berkesinambungan.
Hal itu diungkapkannya mengingat sekarang ini subsektor perkebunan di Provinsi Riau telah menjadi andalan nasional dan juga menjadi sumber mata pencaharian lebih dari satu juta kepala keluarga (KK) di Riau.
“Lebih dari satu juta KK di Riau menggantungkan ekonomi keluarganya di perkebunan. Jika satu KK tersebut ada empat jiwa maka ada lebih dari empat juta masyarakat Riau yang hidup dari perkebunan, dan itu lebih dari 50 persen penduduk di Riau. Untuk itu, saya ingin pengusaha terus mengembangkan usahanya secara berkesinambungan,†ujar Andi Rachman, pada pembukaan kegiatan Rakor perkebunan dan juga penyerahan sertifikat penilaian kelas kebun di Ruang Melati, kantor Gubernur Riau, Selasa (16/12/2014).
Untuk mendukung hilirisasi perkebunan, dia mengungkapkan bahwa Pemprov Riau terus meningkatkan infrastruktur penunjang investasi yaitu pelabuhan di Dumai, Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB), Kawasan Ekonomi Kuala Enok. Disamping itu, infrastruktur berupa jalan dan jembatan terus digesa seiring dengan percepatan tawaran investasi di Riau.
Salah satu langkah yang harus dipikirkan oleh pengusaha yaitu menciptakan produk baru dalam bentuk hilirisasi produk berbahan dasar kelapa sawit. Produk hilir kelapa sawit itu seperti minyak goreng, pengolahan biomassa, kernel, biogas, pellet agro industri dan lainnya.
Salah satu sektor yang diminta oleh Andi Rachman yaitu pengolahan biomassa dan limbah cair pabrik kelapa sawit (PKS) menjadi sumber listrik. Untuk di Riau saja sekarang ini setidaknya ada 187 PKS yang tersebar di kabupaten/kota.
“Jika saja ada seratus (100) PKS bisa mengolah limbah PKS tersebut menjadi 1 megawatt listrik, maka kita akan menghasilkan setidaknya 100 MW. Dan itu cukup untuk menutupi kekurangan listrik yang ada di Riau nantinyaâ€tambahnya.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Drs H Zulher, usai acara menyebutkan bahwa Disbun Riau telah melakukan penilaian usaha perkebunan kepada lebih dari 204 kebun yang ada di Riau dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Untuk tahun ini saja, kebun yang telah dinilai yaitu sejumlah 41 kebun. Rincian kebun yang telah dinilai adalah sebelas (11) kebun Kelas I, 71 Kebun Kelas II, 66 kebun kelas III, 21 kebun kelas IV dan 13 kebun yang tidaK lengkap.
“Penilaian kelas kebun ini penting bagi perusahaan. Salah satunya yaitu pengurusan sertifikasi ISPO. Perusahaan tidak bisa mengurus sertifikasi ISPO jika belum ada penilaian ini. Selain untuk ISPO sertifikat penilaian kebun ini juga penting untuk sertifikasi usaha lainnyaâ€ujar Zulher. (adv/syawal)