BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Progres untuk pengoperasian PLTU Tenayan Raya masih terus digesa oleh pihak PLN. Karena, menurut GM PLN Wilayah Riau Kepri Febi Joko Priharto mengatakan, masih ada sejumlah kendala yang membuat pengoperasian PLTA menjadi molor.
“Beberapa kendala yang membuat pengoperasiannya menjadi molor pertama dari sisi desain memang salah satu menjadi kendala, karena disana itukan daerah rawa jadi desainnya dirubah dan memakan waktu,” kata Febi.
Selain itu, masalah pembebasan lahan memang menjadi hal yang sangat rumit. Karena, berdasarkan keterangan Febi, evakuasi daya yang seharusnya bisa melewati Pasir Putih untuk jaringan tegangan tinggi, pihak PLN harus membuat rute baru dan tentunya kembali memakan waktu.
“Pembebasan lahan juga kendala. Untuk pembangunan tapak tower dari rencananya 1500, yang bisa dibebaskan baru untuk 350 tapak tower. Dan sangat dinamis sekali, padahal listrik ini untuk kepentingan masyarakat,” jelas Febi.
Tapi, katanya, sebagian besar untuk pembebasan lahan masih terus digesa sampai saat ini. “Tanah sudah selesai, sekarang rute ulang sudah dalam progres dan secara konkrit kita harus mengacu pada perizinan RTRW yang sekarang ini belum selesai,” lanjutnya.
Dirinya menambahkan, memang target pengoperasian PLTU Tenayan Raya sudah molor sebanyak dua kali dengan adanya beberapa kendala yang dihadapi PLN. Namun, Febi menargetkan, pengoperasian PLTU selambatnya pada akhir tahun ini.
“Karena, sebelum dia dioperasikan, PLTU harus menerima tegangan dulu dari luar. Hal ini bisa dilakukan jika transmisinya selesai dan setelah selesai PLTU akan melakukan serangkaian tes, baru bisa beroperasi,” terangnya.
Dirinya memastikan, dengan beroperasinya PLTU Tenayan Raya ini, bisa meminimalisir pemadaman yang ada di Pekanbaru. “Selain meminimalisir pemadaman, kedepannya juga bisa mampu mengefisiensi daya,” tutupnya, (iqbal)