BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mewanti-wanti Pemerintah Daerah (Pemda) di Riau yang langganan kebakaran lahan dan hjutan (Karlahut) musibah asap tidak terulang. Sebab akibat musibah asap yagn terjadi tahun 2015 lalu, membuat Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pekanbaru rendah.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Pekanbaru, Yuliasman kepada kru bertuahpos.com. Dirinya menargetkan pendapatan tumbuh 20 persen dari tahun 2015. “Tapi dengan syarat kabut asap yang seperti kemarin (tahun 2015) tidak terulang,†katanya, Selasa (02/02/2016).
Yuliasman menyampaikan kabut asap yang melanda hampir tiga bulan lamanya, telah memukul pendapatan Pemko Pekanbaru dari sektor pajak. Sebab dengan minimnya Sumber Daya Alam (SDA), Pemko mendapatkan dana utnuk kas daerah bersumber dari retribusi, pajak, serta bagi hasil Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Selain akibat krisis ekonomi global, menurunnya pendapatan Dispenda akibat kabut asap. “Pengusaha yang berada di Pekanbaru tidak bisa menjalankan usahanya seperti biasa. Seperti hotel dan restoran, tingkat kunjungan mereka minim, jadi sangat berdampak,†tuturnya. Â
yuliasman mengakui pihaknya belum berhasil meraih target PAD tahun 2015 senilai Rp 500 miliar. Hanya tiga pajak yang raihannya di atas 70 persen, yakni Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan Pajak Penerang Jalan (PPJ).
Namun Yuliasman optimis 2016, perolehan pajak bisa lebih tinggi dari tahun sebelumnya. “Tahun ini kita optimis, sektor lain juga akan terus membaik. Seperti hotel dan restoran kita prediksi juga meningkat serta reklame kita akan coba cocokkan data karena masih banyak yang illegal tayang dan tak punya IMB,†katanya.
Untuk meraih pertumbuhan 20 persen, Yuliasman telah menyiapkan langkah-langkah strategis. Seperti peningkatan pelayanan tujuh Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) yang telah dibentuk, dan jemput bola dengan mobil operasional.
 “Hasil evaluasi kita juga, minimnya iven-iven skala nasional berpengaruh terhadap PAD. Jadi tahun ini kita akan coba berkoordinasi dengan Satker lain, mendorong adanya iven tidak hanya skala nasional bahkan internasional,†katanya. (Riki)