BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pedagang Kaki Lima (PKL) yang sempat berjualan di Pasar Higienis memilih keluar karena sepinya pembeli. Para pedagang kecil ini memilih berjualan di pinggir jalan ketimbang di dalam pasar yang telah disediakan Pemko di bekas gedung SD 019 Jalan Teratai.
Assisten I Sekda Pekanbaru, Azwan yang juga Ketua Tim Penertiban PKL Pasar Senapelan menyayangkan minggatnya pedagang dari pasar higienis. “Biasalah sebulan itu sepi. Nantikan menyesuaikan, ramai lagi,†katanya, Senin (22/08/2016).
Azwan menegaskan pihaknya masih memberi kesempatan pada pedagang untuk masuk ke dalam dengan sendirinya. “Kita tetap kedepankan cara persuasif. Tetapi kalau tidak mau juga tim yutisi akan ambil cara paksa,†katanya.
Hingga kini Azwan sampaikan tim terus berupaya melakukan pendekatan kepada pedagang agar dengan sendirinya berjualan ke pasar higienis. “Karena memang tidak semudah membalik telapak tangan. Biasa itu pertama sepi, nanti ramai lagi,†katanya.
Azwan bersikukuh bahwa langkah yang diambil untuk memasukkan PKL ke Pasar Higienis, bentuk upaya membersihkan Jalan Teratai dan Seroja. Serta Persimpangan jalan Alimudin Syah dan Jalan Cempaka.
Tidak hanya pedagang, Azwan menghimbau masyarakat tidak membeli pada pedagang yang berjualan dipinggir jalan. Sebab jika pembeli masih berbelanja di tempat yang dilarang, pedagang tidak akan mau masuk ke dalam pasar.
Meski walikota tidak memberi batasan kapan PKL Pasar Senapelan ini kepada tim, tapi paling tidak dalam waktu dua bulan ke depan paling tentu harus sudah bersih.
Sedangkan Kepala Dinas pasar Kota Pekanbaru, Mahyudin menjelaskan sudah berkoordinasi dengan Satpol PP Pekanbaru untuk bersiap-siap ambil tindakan tegas bagi pedagang yang bandel masuk ke pasar higienis. “Kami sudah menyurati soal penertiban PKL yang tidak mau masuk ke pasar higienis,†sebutnya.
Mahyudin malah heran pedagang yang menolak berjualan dalam pasar yang sudah dibuat Pemko tersebut. Sebab pasar tersebut dibangun gratis dan sangat representatif. Baginya pernyataan sepi pembeli yang disampaikan pedagang, hanyalah alasan yang dibuat-buat.
Penulis: Riki