BERTUAHPOS.COMÂ – Potret mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan Afrika, selalu berhubungan dengan kemiskinan, kelaparan, kekeringan, dan kesusahan.
Â
Namun, potret lain yang samar dari penglihatan orang-orang ialah bahwa di salah satu bagian di Afrika, Afrika Selatan lebih tepatnya, sedang merebak sebuah wabah baru, Obesitas.
Â
Potret ironi ini terlihat, di saat antrean buruh yang meminta jatah makanan sisa mulai tersaingi, dengan antrean panjang para pengunjung restoran cepat saji untuk membeli makanan seperti pizza, ayam goreng, serta hamburger.
Â
Data yang diperoleh dari GlaxoSmithKline dan Jurnal Medis Lacet, menunjukkan bahwa 3/4 masyarakat Afrika Selatan, mengalami kelebihan berat badan, sehingga negara ini mendapat peringkat ke-3 negara dengan penduduk obesitas, setelah Amerika Serikat dan Meksiko.
Â
“Masalah obesitas di Afrika Selatan sudah sangat mengkhawatirkan, bukannya menurun, kasus ini justru semakin parah,” Ujar Dinky Levitt, kepala dari Inisiasi Penyakit Kronis di Afrika dari Universitas Capetown.
Â
Seperti dilansir dalam situs Reuters, masalah obesitas di Afrika ini sama seperti kasus yang sering ditemukan di negara-negara berkembang lainnya di dunia. Di mana, 60 persen orang dengan obesitas hidup jumlahnya terus menerus meningkat dari 250 juta sampai mencapai satu miliar jiwa, menurut survei pada 2008.
Â
Ada pun salah satu indikator dari banyaknya kasus obesitas di Afrika ialah faktor budaya yang berlaku di sana. Bagi pria di Afrika, wanita dengan bobot tubuh lebih adalah wanita yang cantik. Mereka juga percaya bahwa semakin besar lingkar pinggul seorang wanita, makin cantik wanita tersebut.
Â
Faktor budaya inilah yang kemudian membuat masyarakat di sana luput dan tak menyadari akan bahaya yang ditimbulkan oleh obesitas, seperti stroke, dan serangan jantung, yang telah merenggut kematian sebanyak 40 persen warganya.
Â
Proses pemulihan pasien obesitas sendiri memakan biaya yang 23 persen lebih mahal daripada perawatan orang dengan bobot tubuh normal. Hal inilah, yang kemudian menjadi ironi lain bagi mereka. (asp/Viva)