BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pemerintah secara resmi telah menaikkan harga elpiji 12 Kg menjadi Rp 142 ribu per tabung atau naik Rp 8000 dari harga semula. Kenaikan harga ini diprediksi akan membuat adanya migrasi ke elpiji 3 kilogram (Kg). Sehingga akan mengakibatkan kelangkaan.
Menanggapi hal ini, Mas Irba H Sulaiman kepada bertuahpos.com, tidak menampik kenaikan harga tersebut bisa picu migrasi ke elpiji 3 kg. “Kabar migrasi sudah ada kita dengar terutama rumah tangga,” kata Irba, Rabu (08/04/2015).
Namun dirinya menyebutkan kondisi tersebut belum mengakibatkan kelangkaan. “Kelangkaan itu baru terjadi kalau ada spekulan, saat ini belum langka,” katanya.
Pihaknya tetap akan melakukan pengawasan baik distribusi LPG 12 kg maupun 3 kg. Dirinya juga meminta agar masyarakat tidak panik apalagi beramai ramai beralih ke 3 kg.
Kenaikan harga elpiji 12 Kg dari semula Rp 134ribu menjadi Rp 142ribu memang dinilai bisa memicu peralihan konsumen ke gas bersubsidi. Seperti di Pekanbaru saja Harga Eceran Tertinggi (HET) gas 3 kg masih Rp 16ribu per tabung.
Dengan harga elpiji 12 kg saat ini, setara dengan delapan tabung gas 3 kg. Dan itu masih bersisa Rp 14ribu. Sehingga tidak menutup kemungkinan adanya pengguna LPG 12 Kg beralih memakai 3 kg.
Seperti yang diketahui PT Pertamina (Persero) kembali menaikkan harga elpiji non-subsidi tabung 12 kg per 1 April 2015 sebesar Rp 666,67 per kg atau Rp 8.000,04 per tabung. Akibatnya, harga elpiji 12 kg di agen menjadi Rp 142.000 per tabung dari sebelumnya Rp 134.000.
Sebelumnya, terhitung mulai 2 Januari 2015, Pertamina telah menaikkan harga elpiji 12 kg dari Rp 114.200 menjadi Rp 134.000 per tabung (harga agen). (Riki)